Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) menilai prospek perekonomian Indonesia tahun depan akan lebih baik dari tahun ini, kendati tantangan yang harus dihadapi tidak akan lebih ringan.
Direktur ebijakan Ekonomi BI Yudha Agung mengatakan tantangan 2014 bagi perekonomian Indonesia bisa jadi leih berat terutama dari faktor eksternal, terkait pembahasan debt ceiling Amerika Serikat pada Februari dan rencana tapering Federal Reserve yang diperkirakan Maret.
“Akan ada perubahan landscape ekonomi global, yang mana negara maju akan semakin membaik secara gradual, tapi emerging markets justru akan banyak dikoreksi ke bawah,” ujarnya pada diskusi Indonesia Economic Outook 2014 yang diselenggarakan Bisnis Indonesia hari ini, Kamis (31/10/2013).
Kondisi tersebut, lanjutnya, akan kembali memantik tren eksodus modal di pasar negara berkembang. Lebih lanjut, Yudha memperingatkan akan tantangan yang akan dihadapi ketika suku bunga the Fed mulai dinaikkan.
“Dampaknya bisa positif, bisa negatif. Kalau exit [penghentian stimulus moneter] dilakukan dengan tidak abrupt, dampaknya bisa positif, sekitar 0-0,5% bagi ekonomi kita. Namun, jika exit-nya abrupt, dampaknya bisa negatif,” jelasya.
Dia menambahkan jika suku bunga jangka panjang the Fed naik hingga 100 basis poin, dampaknya bagi outlook ekonomi negara berkembang akan sangat negatif. Pertumbuhan di negara seperi RI, Brazil, Rusia, dan India akan terkoreksi hingga 1,25%.
Dampak negatif itu, lanjutnya, mungkin belum akan terjadi tahun depan. Akan tetapi, pasar akan segera merespons kemungkinan buruk itu. “Dampak [kenaikan bunga the Fed] itu mungkin akan terasa awal 2015,” tutur Yudha.
Bank Indonesia memprediksi pertumbuhan ekonomi RI tahun depan akan bergerak pada kisaran 5,8-6,2%.
Outlook Ekonomi 2014: Bahaya Laten Kenaikan Bunga the Fed
Bank Indonesia menilai prospek perekonomian Indonesia tahun depan akan lebih baik dari tahun ini, kendati tantangan yang harus dihadapi tidak akan lebih ringan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Wike Dita Herlinda
Editor : Sutarno
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
13 jam yang lalu
Menakar Nasib Spektrum Frekuensi Merger FREN dan EXCL
15 jam yang lalu