Bisnis.com, JAKARTA - Isu peringkat kemudahan berbisnis di Indonesia yang dikeluarkan Bank Dunia mewarnai pemberitaan seluruh koran ekonomi nasional hari ini, Rabu (30/10/2013) setelah Indonesia berada di peringkat 120 dari 189 negara yang disurvei meski disebutkan mampu memperbaiki iklim investasi.
Berikut ini ringkasan berita-berita utama media Ibu Kota.
Kemudahan Berbisnis Tetap Perlu
Bank Dunia menegaskan, Indonesia mampu memperbaiki iklim investasi, termasuk bagi pengusaha lokal. Perbaikan ini terutama terjadi selama periode Juni 2012 sampai Juni 2013. Namun, peringkat kemudahan berbisnis ini masih tetap perlu diperbaiki (KOMPAS).
Indonesia Kian Tak Ramah Bagi Pebisnis
Indonesia tampaknya kian tak ramah bagi pebisnis. Lihat saja hasil peringkat Doing Business 2014 yang dikeluarkan Bank Dunia dan Indonesia hanya bertengger di peringkat 120 dari 189 negara yang disurvei (KONTAN).
Duh, Masih Ribet Berbisnis
Laporan tahunan survei daya saing “Doing Business 2013” Bank Dunia, tentang seberapa mudah atau sulitnya untuk memulai dan menjalankan bisnis di 189 negara, menempatkan Indonesia di peringkat ke 120 di dunia untuk kemudahan menjalankan bisnis.
Sementara Singapura dan Hong Kong menempati peringkat tempat terbaik di dunia untuk menjalankan bisnis, masing-masing di urutan pertama dan kedua diikuti oleh Selandia Baru, Amerika Serikat, dan Denmark menggenapi lima besar, seperti tahun lalu (NERACA).
Bisnis di Indonesia Makin Mudah
Walau tidak secepat yang diharapkan, berbisnis di Indonesia kian mudah. Bank Dunia dalam “Doing Business 2014” menempatkan Indonesia pada peringkat 120, meningkat dari 128 tahun sebelumnya. Salah satu kantor adalah penyaluran kredit di dalam negeri yang semakin baik.
Sementara faktor yang mengurangi peringkat kemudahan berbisnis di Indonesia antara lain adalah kepastian hukum (INVESTOR DAILY).