Bisnis.com, JAKARTA—Fakta baru kembali terungkap terkait aktivitas penyadapan hubungan telepon setelah mantan pegawai kontrak Agen Keamanan AS (NSA), Edward Snowden menyatakan aparat keamanan negara itu menyadap pembicaraan telepon 35 pemimpin dunia.
Perkembangan terbaru itu muncul setelah Kanselir Jerman Angela Merkel berang pada Presiden AS Barack Obama karena agen rahasia negara itu menyadap pembicaraan dari telepon selulernya. Snowden sekarang berperan sebagai whistleblower setelah meninggalkan negaranya beberapa bulan lalu.
Harian The Guardian melaporkan bahwa sebuah memo rahasia menunjukkan NSA telah meminta pejabat senior dari lembaga pemerintah seperti Gedung Putih, Kementerian Luar Negeri, dan Pentagon untuk memberi akses pada alat sadap “Rolodexes" atas nomor telepon para pemimpin dunia.
Seorang pejabat AS menyebutkan telah memberikan 200 nomor telepon, termasuk nomor dari 35 pemimpin dunia meski tidak menyebutkan nama mereka. Nomor itu kemudian dianalisa dan disadap oleh pihak NSA.
Pengungkapan fakta itu kian memanaskan hubungan antara As dan para tokoh kunci Eropa. Sebelumnya Presiden Prancis, Francois Hollande juga meminta klarifikasi kepada Obama terkait penyadapan atas hubungan telepon yang dilakukannya dan warga Prancis lainnya.
"Dalam kasus terakhir ini seorang pejabat AS menyerahkan 200 nomor telepon dari 35 pemimpin dunia ke pihak NSA," menurut harian itu sebagaimana dikutip mirror.co.uk, Jumat (25/10/2013).