Bisnis.com, JAKARTA - Badan Intelijen Negara membantah adanya penjemputan paksa dan penculikan atas diri Subur Budhisantoso, mantan Ketua Umum Partai Demokrat.
"Beliau sehat wal'afiat, bahkan sekarang sedang di Pontianak, menghadiri acara kader [Partai Demokrat]," kata Kepala BIN Letnan Jenderal TNI Marciano Norman, Sabtu malam.
Pernyataan tersebut membantah pemberitaan yang menyebutkan BIN menjemput paksa dan menculik Profesor Subur.
Dia menjelaskan, Sabtu malam, sebelum melakukan jumpa pers dengan sejumlah media massa dirinya melakukan komunikasi dengan Profesor Subur.
"Saya sudah berkomunikasi via telepon selular dengan Profesor Subur. Beliau dalam kondisi baik dan sedang berada di Pontianak dalam acara kader dan dalam kondisi sehat wal'afiat".
Karena itu, dia mengaku heran kenapa BIN dikait-kaitkan dengan Subur.
Meski demikian, ketika ada wartawan yang menanyakan prediksi dari BIN mengenai apa tujuan dari pihak yang menyebarkan berita salah, dia tidak memberikan jawaban rinci.
Dia hanya mengatakan BIN sangat kecewa dengan para pihak yang menyudutkan BIN dengan berita yang tidak bertanggung jawab tersebut.
Pemberitaan yang salah hanya akan mengikis kepercayaan publik atas kinerja BIN.
"Saya tidak akan membiarkan BIN ditarik ke kanan ataupun ke kiri. Dipelintirkan kemana-mana".
Dia mengharapkan, pernyataannya di hadapan media massa dapat memberikan pencerahan kepada seluruh rakyat Indonesia.
Menurutnya, pada era sekarang BIN bergerak dipayungi Undang-undang Intelijen Negara. "Sehingga tidak dimungkinkan kita melakukan tindakan yang tidak dimungkinkan dalam undang-undang".
Dia menegaskan tidak pernah BIN melakukan kegiatan di luar kewenangan karena BIN pasti banyak diawasi semua pihak.(antara/yus)