Bisnis.com, BANDUNG - Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Hadi Poernomo memberikan kuliah umum di kampus Institut Teknologi Bandung dengan tema Peran BPK dalam Pemberantasan Korupsi di Indonesia.
Kuliah umum dihadiri Wakil Gubernur Jabar Dedi Mizwar, Rektor ITB Akhmaloka dan ratusan mahasiswa ITB yang memenuhi Aula Barat ITB pada Rabu (2/10/2013).
Dalam pemaparannya Ketua BPK menjelaskan peran sentral badan tersebut dalam memeriksa dan membangun sistem dalam arus keuangan negara untuk mencegah terjadinya kerugian negara.
Menurutnya, BPK telah membangun sistem yang mengintegrasikan keuangan publik dan keuangan privat ke dalam pusat data nasional. Hal Itu, untuk memudahkan monitoring setiap arus keuangan, terutama dalam pengadaan barang dan jasa di pemerintahan dan BUMN.
Dia menjelaskan keuangan publik mencakup APBN, APBD, Keuangan Bank Indonesia, LPS, BUMN dan BUMD.
Adapun keuangan privat melingkupi data transaksi keuangan (RTGS), nasabah debitur, lalulintas devisa, kartu kredit, dan laporan keuangan atau laporan kegiatan usaha yang disampaikan kepada instansi lain.
"Untuk itu, BPK mendesak pengurangan transaksi tunai, dan mendorong transaksi non-tunai pada setiap kegiatan pengadaan barang dan jasa di pemerintahan dan BUMN," tegasnya.
Hadi Pornomo menambahkan, untuk meningkatkan kinerja, pihaknya meminta masukan dari 13 perguruan tinggi termasuk dari ITB untuk mengembangkan sistem pemeriksaan dan pencegahan penyalagunaan keuangan negara.