Bisnis.com, JAKARTA - Partial shutdown atau penghentian sebagian anggaran atas pemerintahan AS akan memicu kerugian sedikitnya US$300 juta atau Rp3,3 triliun per hari akibat kehilangan produk ekonomi pada tahap awal, menurut laporan IHS Inc.
Meski nilai tersebut merupakan sebagian kecil dari ekonomi negara senilai US$15,7 triiliun, namun dampak harian dari penghentian angggaran itu akan semakin besar karena akan ikut menghilangkan kepercayaan konsumen dan kalangan pebisnis.
Perushaan IHS yang berbasis di Lexington, Massachusetts tersebut memprediksi bahwa pertumbuhan sekitar 2,2% per tahun selama triwulan keempat akan merosot 0,2 poin persen selama sepekan penghentian anggaran. Penghentian anggaran selama 21 hari seperti terjadi pada 1995-96 akan memangkas pertumbuhan sebesar 0,9% hingga 1,4 poin persen, menurut Guy LeBas, chief fixed income strategist pada Janney Montgomery Scott LLC di Philadelphia.
“Ketidakpastian yang besar akan menciptakan keraguan kalangan pebisnis untuk membangun proyek baru selain mendorong konsumen untuk menabung ketimbang berbelanja,” LeBas sebagaimana dikutip Bloomberg, Selasa (1/10/2013).