Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sumut Terbanyak, KPK Terima 7.000 Pengaduan Korupsi/Tahun

Bisnis.com, JAKARTA-- Komisi Pemberantasan Korupsi setiap tahun rata-rata menerima sekitar 7.000 pengaduan korupsi dengan jumlah terbanyak berasal dari Sumatera Utara."Dari data di KPK secara akumulasi sejak 2004 hingga 2012, Sumut yang terbesar pengaduannya

Bisnis.com, JAKARTA-- Komisi Pemberantasan Korupsi setiap tahun rata-rata menerima sekitar 7.000 pengaduan korupsi dengan jumlah terbanyak berasal dari Sumatera Utara.

"Dari data di KPK secara akumulasi sejak 2004 hingga 2012, Sumut yang terbesar pengaduannya terkait korupsi, yakni sebanyak 5.207 pengaduan, disusul Jawa Barat 4.725, Sumatera Selatan (2.706), dan Riau 1.787 pengaduan," kata Direktur Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat KPK Dedie A.Rachim di Medan, Rabu (25/9/2013).

Dia berada di Medan dalam acara Semiloka Koordinasi dan Supervisi Pencegahan Korupsi di Provinsi Sumut yang digelar KPK, Semiloka itu digelar untuk bisa melakukan pencegahan korupsi di jajaran Pemerintah Provinsi Sumut dan kegiatan serupa juga sudah dan akan digelar di provinsi lainnya.

Dedie tidak merinci laporan korupsi apa saja yang diterima dari Sumut dengan alasan bukan kewenangannya.

Namun,  dia tidak membantah bahwa soal dana bantuan daerah bawahan (BDB) dan dana bagi hasil (DBH) yang hingga kini masih ditunggak pembayarannya oleh Pemerintah Provinsi Sumut kepada sejumlah kabupaten/kota sedang menjadi salah satu perhatian KPK.

"Ya, itu (masalah BDB dan DBH) memang menjadi perhatian kita di KPK. Tapi saya hanya di bagian pencegahan, kalau soal penindakan, tidak bisa dijawab," tegasnya..

Didie menambahkan untuk menekan korupsi yang otomatis mengurangi jumlah pengaduan, maka KPK menilai perlu upaya pencegahan. (Antara)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ismail Fahmi
Editor : Ismail Fahmi
Sumber : Newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper