Bisnis.com, PEKANBARU - PT Energi Sejahtera Mas, salah satu perusahaan Grup Sinar Mas, siap menanamkan investasi di bidang industri kimia dasar organik di Kota Dumai, Riau sebesar Rp2,8 triliun.
Energi Sejahtera Mas nantinya akan memproduksi produk-produk berupa fatty acid, fatty alcohol, dan glycerine. Adapun lokasi pabriknya tepatnya adalah di Dusun Nerbit Kecil, Kelurahan Lubuk Gaung, Kecamatan Sungai Sembilan, Kota Dumai.
Hamsani Rahman, Kabid Fasilitasi dan Kerjasama Penanaman Modal dari Badan Penanaman Modal dan Promosi Daerah (BPMPD) Provinsi Riau mengatakan izin prinsip sudah diberikan kepada Energi Sejahtera Mas pada November 2012.
“Mereka sudah mulai bangun konstruksi pabriknya. Rencana investasinya Rp2,8 triliun. Awal tahun depan sepertinya sudah mulai masuk mesin-mesin produksinya,” ujar Hamsani ketika ditemui Bisnis di kantornya, Senin (23/9/2013).
Hamsani mengatakan saat mulai masuk mesin-mesin itulah pihaknya baru melakukan pengawasan. Pasalnya, Energi Sejahtera Mas akan mendapatkan fasilitas pembebasan bea masuk dan pihaknya harus memastikan insentif itu tidak disalahgunakan.
“Dengan catatan, mesin-mesin itu [yang bea masuknya dibebaskan] adalah yang tidak bisa diproduksi di dalam negeri. Kalau itu tidak diawasi, mesin-mesin yang diimpor itu bukannya dipakai tapi bisa saja dijual lagi di dalam negeri. Itu sering terjadi,” ujarnya.
Industri Kimia, Energi Sejahtera Mas Investasi Rp2,8 triliun di Dumai
Bisnis.com, PEKANBARU - PT Energi Sejahtera Mas, salah satu perusahaan Grup Sinar Mas, siap menanamkan investasi di bidang industri kimia dasar organik di Kota Dumai, Riau sebesar Rp2,8 triliun.Energi Sejahtera Mas nantinya akan memproduksi produk-produk
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Vega Aulia Pradipta
Editor : Bambang Supriyanto
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
27 menit yang lalu
Historia Bisnis: Upaya Grup Djarum Jaga Dominasi di BCA
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
12 menit yang lalu