Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tahun depan, PLN Riau siap investasi Rp1,1 triliun

Bisnis.com, PEKANBARU—PT PLN (Persero) Wilayah Riau dan Kepulauan Riau (WRKR) siap berinvestasi hingga Rp1,1 triliun untuk mengantisipasi pertumbuhan listrik di wilayah ini yang diperkirakan mencapai 13% pada tahun depan.

Bisnis.com, PEKANBARU—PT PLN (Persero) Wilayah Riau dan Kepulauan Riau (WRKR) siap berinvestasi hingga Rp1,1 triliun untuk mengantisipasi pertumbuhan listrik di wilayah ini yang diperkirakan mencapai 13% pada tahun depan.

Zulfiantora Tanjung, Manager Perencanaan PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau mengatakan rencana investasi sesuai RKAP 2014 itu akan dipakai untuk memperkuat jaringan tegangan menengah di wilayah ini.

“Mudah-mudahan rencana investasi kami di 2014 ini lancar. Tahun depan kami mau menambah pelanggan baru sekitar 160.000 pelanggan, itu gabungan pelanggan bisnis, rumah tangga, sosial,” jelasnya, akhir pekan lalu.

Angka investasi itu meningkat dari anggaran tahun ini yang sekitar Rp800 miliar. Berdasarkan data PLN WRKR, kebutuhan investasi Rp1,1 triliun itu di antaranya termasuk investasi untuk mematikan 14 pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) sebesar Rp73 miliar.

Selanjutnya, investasi untuk meningkatkan keandalan Rp230 miliar, untuk program evakuasi energi Rp216 miliar, serta investasi Rp350 miliar untuk meningkatkan rasio elektrifikasi yang targetnya tahun depan bisa mencapai 80,65%.

“Rasio elektrifikasi di wilayah Riau dan Kepulauan Riau saat ini masih sekitar 78%, sampai akhir tahun kami targetkan bisa menyentuh 80%,” ujarnya.

Zulfiantora mengakui permintaan listrik di Riau terbilang cukup tinggi dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia. Menurutnya, ruang untuk tumbuh memang masih sangat terbuka, terutama dipicu oleh adanya kawasan industri seperti di Dumai serta pusat bisnis seperti di Pekanbaru.

Di Pekanbaru misalnya, PLN sudah menerima permintaan listrik dari dua apartemen megah yang akan dibangun. Selain itu, saat infrastruktur seperti Jembatan Siak sudah selesai dibangun, PLN setidaknya juga akan mendapat permintaan listrik dari rumah makan serta toko-toko yang akan bermunculan di sekitar situ.

“Jadi sebenarnya kami sekarang berpikir bukan bagaimana untuk mengatasi defisit listrik, tapi untuk mengantisipasi kebutuhan penambahan ke depan. Di Riau ini saya lihat cukup pesat pertumbuhan investasinya. Potensi berkembang masih sangat tinggi, masih banyak tanah kosong,” ujarnya.

PLN memperkirakan Riau masih berpotensi untuk tumbuh setidaknya sampai 2028. Oleh sebab itu, PLN sudah menyiapkan rencana kerja untuk mengantisipasi pertumbuhan listrik di wilayah ini hingga 2028.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper