Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Fuad: Penetapan Century sebagai Bank Gagal Itu Keliru

Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Jenderal Pajak Fuad Rahmany menilai penetapan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik, adalah keputusan yang keliru.

Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Jenderal Pajak Fuad Rahmany menilai penetapan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik, adalah keputusan yang keliru.

Pasalnya, katanya, Century adalah perusahaan terbuka yang sahamnya tidak aktif diperjualbelikan pada saat itu. "Karena tidak aktif diperjualbelikan, maka tidak sistemik," ujar Fuad usai menjalani pemeriksaan di KPK sebagai saksi tersangka kasus Century Budi Mulya.

Menurut Fuad, dirinya juga pernah mengikuti rapat rencana bailout bank tersebut, tetapi  hanyalah sebagai narasumber. Artinya, tidak memiliki kewenangan untuk memberikan masukan bahkan menentukan hasil rapat.

Fuad juga enggan membeberkan pertanyaan penyidik mengenai pemeriksaannya hari ini. Namun, lanjutnya, pemeriksaan itu terkait informasi yang diketahuinya mengenai rapat penetapan bailout Century.

Hari ini, KPK memang memeriksa Fuad Rahmany terkait kasus Century. Dirinya dianggap mengetahui mengenai penetapan bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik.

Dalam kasus itu, KPK sudah menetapkan status tersangka, pada mantan Deputi Bidang IV Pengelolaan Devisa Bank Indonesia Budi Mulya, sementara mantan Deputi Bidang V Pengawasan BI Siti Chodijah Fajriah adalah orang yang dianggap dapat dimintai pertanggungjawaban hukum.

Budi Mulya dikenai pasal penyalahgunaan kewenangan dari pasal 3 Undang-undang No 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah pada UU No 20 tahun 2001 tentang perbuatan menguntungkan diri sendiri.

Untuk pemeriksaan saksi, KPK juga telah telah memanggil sejumlah pihak untuk dimintai keterangan sebagai saksi di antaranya beberapa deputi gubernur Bank Indonesia, dan mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang diperiksa KPK di Washington DC, Amerika Serikat.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sepudin Zuhri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper