Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SBY: Saya Berharap Serangan ke Suriah Batal

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Indonesia berharap rencana serangan militer Amerika Serikat dan sekutunya untuk menyerang Suriah kandas.

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Indonesia berharap rencana serangan militer Amerika Serikat dan sekutunya untuk menyerang Suriah kandas.

Hal itu dikemukakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat membuka rapat terbatas di Kantor Presiden, Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (10/9/2013).

"Moga-moga saja 3 hari terakhir ini, serangan militer itu tidak jadi dilakukan, karena keduanya sudah memikirkan opsi politik, sudah mengikuti jalan tengah," ujarnya.

Indonesia, ujarnya, siap mengirimkan militer ke Suriah untuk misi menjaga perdamaian. Namun, Indonesia tetap pada pendiriannya untuk mengusung politik damai.

"Kami membahas isu Suriah dengan sangat serius. Semua pandangan dibicarakan, antara lain serang dengan operasi militer, tanpa atau dengan mandat PBB, dan jangan sentuh Suriah tanpa PBB. No go. Nah disitulah relatif tegang," ujar SBY.

Indonesia termasuk salah satu dari anggota G-20 yang menolak serangan militer terhadap Suriah menyusul krisis keamanan serta dugaan penggunaan senjata kimia oleh pemerintah negara setempat.

Selain Indonesia, tujuh negara lainnya menyatakan ketidaksetujuannya atas rencana serangan militer ke Suriah. Tujuh negara itu antara lain China, India, Argentina, Brasil, Republik Afrika Selatan, Italia, dan Rusia.

Sumber resmi Pemerintah Rusia menyebutkan belum ada bukti resmi atas kebenaran isu soal penggunaan senjata kimia oleh Pemerintah Suriah terhadap rakyatnya.

Sekedar mengingatkan, isu tentang adanya penggunaan senjata massal juga pernah mencuat sebelumnya dan menjadi alasan dilakukannya serangan militer atas rezim Pemerintahan Irak yang dipimpin oleh Saddam Husein pada 2003 lalu.

Namun kemudian, kabar soal adanya senjata pemusnah massal hanya sekedar isu karena hingga saat ini belum ada bukti kebenarannya.

Dalam rilis yang diterima Bisnis, Putin menjelaskan posisi yang diambil para pimpinan negara tentang Suriah dalam Summit G20 yang digelar di St. Petersburg di Rusia pada akhir pekan lalu.

"Ada yang mengira sikap negara-negara dalam pertemuan ini terbagi 50:50. Tapi tidak persis demikian. Saya dapat mengatakan negara mana saja yang menyetujui operasi militer karena ini bukan rahasia, yaitu AS, Turki, Kanada, Saudi Arabia, dan Prancis. PM Inggris Kamerun sebetulnya mendukung kebijakan ini, tetapi parlemennya tidak setuju," ujar Putin.

Selanjutnya, Konselor Jerman menyatakan tidak akan berpartisipasi. Sekjen PBB bersikap menolak peperangan. "Saya ingin mengingatkan bahwa menggunakan militer untuk melawan negara lain hanya dimungkinkan dalam kondisi mempertahankan diri. Suriah tidak menyerang AS," katanya.

Diskusi antara para pimpinan negara tersebut berlangsung alot hingga pukul 01.00 pagi waktu setempat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Anggi Oktarinda
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper