Bisnis.com, JAKARTA—Terpuruknya nilai rupiah dan tidak becusnya birokrat bekerja menjadi sorotan utama berbagai media nasional hari ini, Rabu (4/9/2013) meski minat investor asing tidak surut untuk terus berinvestasi.
Nilai Rupiah Kembali Tertekan
Defisit perdagangan Indonesia per Juli 2013 sebesar 2,3 miliar dolar AS menimbulkan guncangan di pasar. Akibatnya, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tertekan. Kemarin, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, nilai tukar rupiah Rp10.983 per dolar AS (KOMPAS)
Pinjaman Luar Negeri Bank Dilonggarkan
Alih-alih semakin kuat, pasca BI rate naik menjadi 7%, mata uang cap Garuda kian loyo dan terseok. Ya, berbagai kebijakan pemerintah dan Bank Indonesia tampaknya belum membikin rupiah bertaji (KONTAN).
Birokrat Tidak Becus Bekerja
Rendahnya penyerapan anggaran di semua Kementerian membuktikan bahwa aparat pemerintah dari tingkat tertinggi sampai terendah lamban dan loyo dalam merealisasikan program. Bahkan boleh dibilang, menteri dan anak buahnya tidak becus bekerja. Dengan daya serap anggaran yang jelek ini, Kepala Negara seharusnya memberikan hukuman terhadap kementerian yang mempunyai daya serap anggaran rendah (NERACA).
Proyek Rp700 Triliun Groundbreaking Tahun Ini
Turbulensi ekonomi yang menimpa Indonesia tidak mengurangi minat pemodal untuk investasi langsung di Indonesia. Proyek-proyek dengan nilai investasi Rp700 triliun akan groundbreaking tahun ini. Sementara itu, pasar saham pada perdagangan Selasa (3/9/2013) rebound, namun rupiah melemah (INVESTOR DAILY).