Bisnis.com, DENPASAR—Badan Pusat Statistik Bali mencatatkan inflasi untuk kota Denpasar sebesar 0,83% pada Agustus 2013 dengan penyumbang terbesar kenaikan indeks ada pada kelompok pendidikan dan bahan makanan.
Gde Suarsa, Kepala Badan Pusat Statistik Bali, mengatakan inflasi terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks pada kelompok pendidikan, rekreasi, olahraga 1,85% dan kelompok bahan makanan 1,26%.
“Adapun penopang inflasi lain adalah kelompok sandang 0,91%; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,90%; kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 0,60%; kelompok kesehatan 0,17%; dan kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,10%,” katanya hari ini, Senin (2/8/2013).
Adapun komoditas yang mengalami peningkatan harga selama bulan Agustus 2013, lanjutnya, antara lain tarif listrik, biaya pendidikan tingkat SLTA, tarif sewa rumah, tarif angkutan antar kota, tarif angkutan udara, serta beberapa komoditas bahan makanan seperti bawang merah, kangkung, tongkol, dan cabe merah.
“Komoditas yang mengalami penurunan harga antara lain: daging ayam ras, bawang putih, wortel, cabe rawit, rampela hati ayam, bayam, dan daun singkong,” kata Gde.
Adapun laju inflasi tahun kalender Agustus 2013 sebesar 7,19% dan laju inflasi ”Year on Year” (Agustus 2013 terhadap Agustus 2012) sebesar 8,35%.
Sementara itu, dari 66 kota tercatat semua kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Sorong 6,47% dan terendah di Pangkal Pinang 0,15%. Jika diurutkan dari inflasi tertinggi, maka Denpasar menempati urutan ke-51 dari 66 kota yang mengalami inflasi.