Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Headlines Koran: Pertumbuhan Bisa Tercapai, Bursa Terancam

Bisnis.com, JAKARTA—Sorotan utama berbagai media nasional hari ini, Senin (2/9/2013) cukup beragam mulai dari penilaian terhadap pertumbuhan ekonomi hingga isu potensi terancamnya bursa saham dan anjuran agar buruh tidak memaksakan kehendak terkait

Bisnis.com, JAKARTA—Sorotan utama berbagai media nasional hari ini, Senin (2/9/2013) cukup beragam mulai dari penilaian terhadap pertumbuhan ekonomi hingga isu potensi terancamnya bursa saham dan anjuran agar buruh tidak memaksakan kehendak terkait upah minimal provinsi.

Pertumbuhan Bisa Tercapai
Target pertumbuhan ekonomi 6% pada 2014 masih bisa dicapai oleh pemerintah. Terlepas dari penurunan nilai tukar rupiah, terdapat beberapa faktor yang akan mendorong pertumbuhan itu. Kondisi AS dan Eropa yang lebih bagus akan menguntungkan Indonesia AS (KOMPAS).

Ekonomi Indonesia Makin Memburuk
Perekonomian Indonesia belum lepas dari bayang-bayang krisis . Tekanan terhadap neraca transaksi berjalan yang menyeret nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dan anjloknya harga surat utang dalam beberapa pekan terakhir diprediksi membuat ekonomi Indonesia kian memburuk tahun ini (KONTAN).

Bursa Saham Berpotensi Terancam
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menguat pada akhir pekan lalu (30/8) naik 2,23% ke 4.195,09. Tapi, bila dibandingkan dengan rekor tertinggi di level 5.214,98 (20 Mei), posisi indeks saham bursa domestik sudah tergerus 17,62%. Sementara IMF memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2013 menjadi 5,25%, lebih rendah dari perkiraan sebelumnya 6,3% (NERACA).

Buruh Jangan Paksakan Kehendak
Dalam situasi ekonomi ekonomi di ambang krisis, para buruh diimbau tidak memaksakan kehendak. Tuntutan kenaikan upah minimum provinsi (UMP) hingga 50% tidak rasional dan tidak sesuai dengan kondisi riil yang dihadapi bangsa. Aksi demo pada situasi turbulensi ekonomi justru membuat ekonomi Indonesia kian terpuruk. Semua pihak harus duduk bersama untuk musyawarah dengan mengedepankan kepentingan bangsa (INVESTOR DAILY). 

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper