Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Krisis Suriah: Rusia Tuntut AS Buktikan Penggunaan Senjata Kimia

Bisnis.com, VLADIVOSTOK—Presiden Rusia Vladimir Putin menuntut Amerika Serikat untuk memberikan bukti tuduhan penggunaan senjata kimia oleh Pemerintah Suriah terhadap warga sipil kepada Dewan Keamanan PBB.

Bisnis.com, VLADIVOSTOK—Presiden Rusia Vladimir Putin menuntut Amerika Serikat untuk memberikan bukti tuduhan penggunaan senjata kimia oleh Pemerintah Suriah terhadap warga sipil kepada Dewan Keamanan PBB.

Saat berbicara kepada wartawan, Sabtu (31/8/2013), Putin mengatakan bahwa bukti-bukti tersebut harus ditunjukkan kepada tim pengawas dan Dewan Keamanan PBB.

Putin juga mengucapkan Barat hanyalah omong kosong dengan menuduh Pemerintah Suriah menggunakan senjata kimia.

“Pasukan Pemerintah Suriah menyerang dan mengepung oposisi di sejumlah daerah. Omong kosong bila negara-negara lain melakukan intervensi militer,” katanya, di Vladivostok, kota dekat perbatasan China.

Mengenai penyediaan barang bukti oleh AS, Putin menegaskan jika mereka tidak bisa menunjukkannya, hal ini berarti mereka omong kosong dan tiada buktinya.

Komentar Putin datang saat AS secara gamblang mengatakan akan menghukum Presiden Suriah Bashar al-Assad atas tindakan brutalnya dan keji karena menggunaka sejata kimia untuk membunuh 1.429 orag di pinggiran kota Damaskus pada mingg lalu.

Lembaga bantuan mengatakan setidaknya 355 orang tewas atas serangan itu dan 3.000 lainnya terluka.

Kemarin pejabat keamanan Suriah mengatakan bahwa negara tersebut memperkirakan serangan militer asing bisa datang kapan saja, tetapi pihakya siap untuk membalas.

Seiring dengan meningkatnya ketegangan, menteri luar negeri Arab akan bertemu di Kairo, Mesir, untuk membahas mengenai krisis Suriah, pada Minggu (1/9/2013).

“Pertemuan sudah dijadwalkan pada Selasa, tetapi dimajukan hari ini seiring dengan semakin memanasnya perkembangan di Suriah dan berdasarkan permintaan beberapa negara Arab,” kata wakil kepala Liga Arab Ahmed Ben Helli.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Winda Rahmawati
Editor :
Sumber : Aljazeera
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper