Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Anjlok, Importir Bahan Pokok di Batam Setop Pemasukan Barang

Bisnis.com, BATAM – Para pengusaha importir bahan kebutuhan pokok di Kota Batam mulai menghentikan aktivitas importasinya dalam beberapa hari terakhir menyusul semakin anjloknya nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Singapura.

Bisnis.com, BATAM – Para pengusaha importir bahan kebutuhan pokok di Kota Batam mulai menghentikan aktivitas importasinya dalam beberapa hari terakhir menyusul semakin anjloknya nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Singapura.

Paulus Amat Tantoso, Wakil Ketua Bidang Perdagangan Kamar dan Industri (Kadin) Provinsi Kepulauan Riau, mengungkapkan pihaknya menerima laporan dari pengusaha importir bahwa aktivitas impor barang praktis terhenti sejak nilai Rupiah anjlok terhadap Dolar Singapura maupun Amerika Serikat.

“Kondisi ini bisa menyebabkan harga – harga kebutuhan pokok di pasaran akan melonjak naik dalam beberapa pecan ke depan karena saat ini pedagang hanya menghabiskan sisa persediaan saja,” ujarnya, Rabu (28/8/2013).

Berdasarkan perhitungan Kadin Kepri, selama 11 hari sejak 16 hingga 27 Agustus 2013 lalu, kemerosotan Rupiah terhadap Dolar Singapura di pasar valuta asing Batam mencapai 8,2% menjadi Rp8.950 per Sin$, sedangkan Dolar AS menjadi Rp11.500 per US$.

Pasokan barang di Batam yang mengandalkan impor dari Negara lain sudah pasti terpengaruh karena pembelian menggunakan mata uang Dolar Singapura, sementara penjualan dalam Rupiah walau tetap mengacu pada kurs yang berlaku.

“Namun para distributor memberikan utang kepada agen menggunakan Rupiah sementara pembelian barang dari luar menggunakan Dolar. Kondisi tentu menyulitkan apalagi kemerosotan nilai tukar ini terus berlanjut,” papar Amat.

Para importir, kata dia, tidak berani ambil resiko dengan melakukan importasi barang di tengah ketidakpastian nilai tukar dalam beberapa hari ke depan.

Amat memperkirakan kenaikan harga barang di pasaran akan mencapai 10% karena mempertimbangkan depresiasi kurs yang telah mencapai 8,2% selama 11 hari terakhir. Pedagang pasti mencari level aman. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Suyono Saputra
Editor : Yoseph Pencawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper