Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sektor Riil di Bali Terseok-Seok, BI Turun Tangan

Bisnis.com, DENPASAR — Bank Indonesia bekerjasama dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi menyelidiki menurunnya pertumbuhan sektor riil di Bali dengan indikasi menurunnya penggunaan tenaga kerja pada semester I/2013.

Bisnis.com, DENPASAR — Bank Indonesia bekerjasama dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi menyelidiki menurunnya pertumbuhan sektor riil di Bali dengan indikasi menurunnya penggunaan tenaga kerja pada semester I/2013.

Dwi pranoto, Kepala Kantor Bank Indonesia Denpasar, mengatakan indikasi menurunnya pertumbuhan sektor riil dapat terlihat dari pemakaian jumlah tenaga kerja. “Namun juga bisa jadi tenaga kerja telah tergantikan oleh mesin,” katanya kepada Bisnis, Selasa (27/8/2013).

Berdasarkan hasil survey keguatan dunia usaha triwulan II/2013, lanjut Dwi, sektor riil masih belum bekerja dengan kapasitas penuh. Sektor riil hanya menjalankan kapasitasnya sebesar 65,50% atau lebih rendah jika dibandingkan triwulan sebelumnya yang mencapai 68,69%. 

Dugaan melambatnya sektor riil di Bali, sangat berbalik dengan perkembangan kinerja perbankan. Penyaluran kredit masih tumbuh 30,23% mencapai Rp50,13 triliun. “Kita akan bekerjasama dengan disnakertrans setempat untuk mengetahui lebih lanjut tentang dugaan menurunnya sektor riil.”

Namun, pada sisi permintaan, sektor riil di Bali masih dalam taraf tinggi. Tercatat, kontribusi sektor pariwisata hotel dan restoran di Bali untuk PAD masih berada pada angka 29,83% mengungguli pertanian dan jasa dengan masing-masing menyumbang 17,20% dan 15,17%. Angka itu masih menjadikan sektor pariwisata sebagai penyangga perekonomian Bali.

Dalam konfirmasi terpisah, Kepala Disnakertransos Bali I Gusti Agung Ngurah Sudarsana mengatakan pemerintah menggelar bursa kerja untuk memaksimalkan penggunaan angkatan kerja. Kali ini, job fair diikuti oleh 50 perusahaan. Mayoritas perusahaan yang ikut serta, lanjutnya, masih seputar penyedia layanan akomodasi, yakni hotel dan restoran.

Terkait kecenderungan perusahaan yang selalu menyediakan lowongan kerja di level rendah, Sudarsana mengakui tidak semua perusahaan berbuat seperti itu. “Ada pula yang mencari level madya dan top management.”

Pada proyeksi tahun lalu, tambah Sudarsana, angkatan kerja produktif yang menganggur di Bali cenderung mengalami penurunan yaitu, dari sekitar 47.000 orang pengangguran pada 2012, sekarang ada sekitar 45.000 orang.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper