Bisnis.com, JAKARTA--Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menegaskan tidak mudah untuk meredakan konflik keluarga Keraton Solo karena masih banyak keluarga besar yang belum rukun.
Ketika menjabat Wali Kota Solo dia pernah jadi mediator antara Sinuhun Tedjowulan dengan Sinuhun Hangabehi. Mediasi itupun berjalan lancar dalam waktu hitungan menit dan dianggap konflik Keraton Solo 100% sudah rampung.
Jokowi mengharapkan ketika itu semua keluarga besar, kerabat juga sudah rukun namun ternyata keluarga yang berusia lebih muda masih berseteru sehingga konflik kembali meletus menjelang pengukuhan Tedjowulan sebagai Maha Menteri kemarin.
"Kita kan sudah memediasi dulu antara Sinuhun Tedjowulan dengan Sinuhun Hangebehi agar bisa rukun, tetapi kan di keluarga besarnya kan belum [rukun semua]," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (27/8/2013).
Setelah berlangsung lebih dari setahun mediasi yang dilakukan Jokowi kembali muncul konflik kedua kubu. Seharusnya, kata Jokowi, kalau yang atas sudah rukun semestinya yang dibawahnya juga bisa mengikuti. "Tapi ternyata tidak mudah merukunkan. Kalau sinuhun-sinuhun ini rukun ternyata pemuda pemuda dibawahnya tidak," ujarnya.
Ketika ditanya tentang akan memediasi lagi atau tidak, Jokowi enggan menjawab karena tidak ada yang minta. "Siapa yang minta, misal siapa? Saya sudah di Jakarta gini," terangnya.