Bisnis.com, JAKARTA--Ketua DPR Marzuki Alie menyanyangkan negara-negara Barat yang selalu mengagung-agungkan hak asasi manusia (HAM), tidak mengambil tindakan meski tindak kekerasan di Mesir sudah mengarah pada pembantaian massal.
Menurutnya, dalam kasus Mesir sejumlah negara Barat terkesan tutup mata dan diam meski aksi kekerasan telah menelan korban tewas ratusan orang.
Sejak meleutsnya krisis politik di negara itu sedikitnya dilaporkan 278 orang tewas dan sebagian korbannya berasal dari kalangan aparat kepolisian.
"Negara besar yang selama ini mengagungkan HAM mestinya juga ikut bersuara dan berbuat agar pembantaian ini tidak terjadi lagi,” ujarnya.
Menurutnya kalau kasus itu dibiarkan maka hal itu sama saja dengan pembantaian massal.
Marzuki merasa heran ketika terjadi peristiwa Bom Bali, dunia internasional bereaksi. Akan tetapi reaksi itu berbeda ketika ratusan orang tewasa dan ribualn lainnya luka-luka di Mesir.
"Sehingga perlu ada penyikapan serius dari dunia internasional. Dan saya harapkan Indonesia mengambil peran penting untuk atasi dan mencari solusi damai di Mesir," ujarnya.
Politisi Partai Demokrat ini juga menyesalkan kekerasan yang dilakukan militer Mesir terhadap warga negaranya sendiri yang menggelar aksi unjuk rasa secara damai. Untuk itu, Marzuki mengusulkan agar negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Konferensi Islam (OKI) berkumpul dan menggelar sidang darurat.
"Kejadian di Mesir itu buat kita prihatin. Sebagai sesama negara OKI di mana saya pernah jada presiden (parlemen) OKI, kejadian di Mesir sangat miris. Karena hak-hak masyarakat terkait nilai-nilai HAM-nya itu tidak dilindungi," ujar Marzuki di Kompleks Parlemen, Kamis (15/8/2013).