Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Politik Mesir: Pasukan Pemerintah Tembaki Pendukung Moursi

Bisnis.com, KAIRO -  Pasukan keamanan dari tentara dan polisi mulai melancarkan serangan terhadap pendukung presiden terguling Mohamed Moursi di Bundaran Rabiah Adawiyah, Kairo timur, dan Bundaran Al Nahdhah di Kairo Barat pada Rabu. Pantauan Antara 

Bisnis.com, KAIRO -  Pasukan keamanan dari tentara dan polisi mulai melancarkan serangan terhadap pendukung presiden terguling Mohamed Moursi di Bundaran Rabiah Adawiyah, Kairo timur, dan Bundaran Al Nahdhah di Kairo Barat pada Rabu.

Pantauan Antara  melihat asap gas air mata tebal menyelimuti Bundaran Rabiah, tank tempur dan panser bergerak dari Jalan Yusuf Abbas dan Jalan Tairan dari arah Jalan Salah Salim.

Serangan itu mulai dilancarkan sekitar pukul 7.00 waktu setempat atau sekitar pukul 12.00 WIB, dan tembakan senjata berat terdengar menggelegar, ribuan pengunjuk rasa termasuk perempuan dan anak-anak panik. Tiga korban luka tembak di selamatkan.

Pendukung Presiden Mesir yang digulingkan Mohamed Moursi bentrok dengan lawan-lawannya di lingkungan Kairo pada Selasa (13/8/2013) menyebabkan sedikitnya tujuh orang luka-luka, kata beberapa pejabat keamanan.

Kedua pihak saling melepaskan tembakan senapan burung, pada saat penduduk lingkungan Giza menghancurkan gerai satu toko-serba-ada yang dimiliki oleh Ikhawanul Muslimin, kata mereka.

Para pengunjuk rasa pro-Moursi bertolak dari Lapangan Nahda - situs salah satu dari dua aksi duduk besar duduk yang dilakukan oleh para loyalis Moursi - ke Jalan Faisal di Giza di mana warga mulai melempari para demonstran dengan batu.

Setelah sekitar 30 menit dari bentrokan, para pendukung pro-Moursi berbalik dan menuju ke Lapangan Nahda.

Konfrontasi terjadi pada saat ketegangan memuncak atas tindakan keras yang dilakukan terhadap kamp-kamp protes pro-Moursi yang telah melumpuhkan bagian-bagian ibu kota dan memperdalam perpecahan politik.

Moursi, presiden terpilih pertama Mesir, digulingkan oleh militer pada 3 Juli dengan dukungan populer. Para pendukungnya mengatakan bahwa pemulihannya akan membujuk mereka untuk bubar. (Newswire)

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper