Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ingin pembinaan karakter dan watak generasi muda agar mampu mempertahankan nilai-nilai dan tradisi bangsa.
SBY menilai hal itu sangat penting terutama di tengah terpaan budaya dan nilai-nilai global yang semakin berkembang saat ini.
Dia melanjutkan di tengah proses pembangunan yang bergerak maju, peran generasi muda sebagai subjek sejarah, aktor kritis, dan kreator yang menentukan wajah masa depan bangsa.
"Kemajuan bangsa dan negara kita dalam 10 tahun, 20 tahun, atau 50 tahun akan datang terletak di tangan generasi muda. Generasi emas yang mampu menjadikan nilai-nilai tradisi bangsanya sebagai inspirasi dalam menggemakan gagasan perubahan, baik pada tataran nasional maupun global. Ini harus kita bina," ujar SBY dalam upacara peringatan Hari Pramuka yang ke-52 di Taman Wiladatika di Cibubur Bogor, Rabu (14/8/2013).
Dia mengingatkan bahwa Indonesia adalah bangsa yang ramah, toleran, dan selalu gotong royong. Karakter itulah, tegas SBY, yang harus terus diwariskan kepada generasi muda.
"Sebagai bagian dari upaya itu, gerakan pramuka harus terus kita bina dan kembangkan melalui revitalisasi gerakan pramuka," ujarnya.
Revitalisasi gerakan pramuka, ujarnya, terus diarahkan pada pemantapan pembinaan karakter bangsa. Lebih lanjut, ujarnya, pemerintah mengarahkan pemantapan komitmen generasi muda pada empat konsensus dasar bangsa, yaitu UUD, Pancasila, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika.
"Pemantapan empat pilar tersebut Insya Allah dapat memperkokoh idealisme, cita-cita, dan militansi generasi muda untuk jadi komponen bangsa yang cerdas, unggul, tangguh, penuh daya inovatif, dan tetap bersatu."