Bisnis.com, JAKARTA - Proses rekonsiliasi konflik Sampang saat ini fokus pada penyamaan persepsi antara kelompok pengungsi dan masyarakat setempat.
Menteri Agama Suryadharma Ali menjelaskan tim rekonsiliasi menyebut proses saat ini sebagai tahap pencerahan.
"Sudah tersusun rencana teknis untuk penyamaan persepsi. Setelah Hari Raya ini akan lebih intens proses pencerahan ini," katanya, Selasa (13/8/2013).
Dia menjelaskan dalam proses penyamaan persepsi kedua pihak saling menjelaskan kepercayaan masing-masing dengan didampingi para ulama Islam.
Ketua Tim Rekonsiliasi Konflik Sampang, Rektor IAIN Sunan Ampel Abd A'la akan menyiapkan langsung teknis dari proses diskusi tersebut.
Suryadharma menekankan konflik di Sampang bukan didasari perbedaan aliran Islam, Sunni dan Syiah.
Para pengungsi adalah pengikut Tajul Muluk yang telah diputuskan bersalah melakukan tindak pidana penodaan agama oleh pengadilan.
"Jadi ini kasusnya penodaan agama, kita membatasi bukan Syiah-Sunni karena Syiah itu banyak mahzabnya," kata Suryadharma.
Menag menambahkan pemerintah yakin tidak akan ada pemaksaan kepercayaah tertentu dalam proses rekonsiliasi konflik Sampang. Konflik di Sampang telah memaksa 69 kepala keluarga pengikut aliran Syiah Tajul Muluk di Sampang mengungsi ke Sidoarjo.
Pemerintah saat ini sedang mengupayakan rekonsiliasi dengan membuka opsi relokasi pengungsi dari kampung halamannya.