Biasanya saya dan keluarga makan di restoran waralaba Es Teler77 asyik banget. Itu sering saya rasakan di Margo City atau di Gramedia Margonda, keduanya di kota Depok. Menu kesukaan saya adalah bakso dan es teler.
Jika ada menu baru tentu saja mencobanya dan enak sekali rasanya. Saya percaya Es Teler 77 yang menyajikan makanan dan minuman popular Indonesia, dengan bahan-bahan lokal yang segar dan berkualitas. Begitu promosi usaha waralaba itu.
Namun hari ini ada pengalaman buruk, dan baru pertama kali saya alami bersama keluarga besar yang mencapai 20 orang yang terdiri dari dewasa dan anak-anak.
Pengalaman pahit ini terjadi pada hari kedua lebaran Idulfitri 1434 H. Setelah menempuh perjalan dari Serang menuju Jakarta, kami mampir di Rest Area KM 14. Banyak yang memesan nasi goreng ikan asin dan saya sendiri pilih menu baru yaitu nasi goreng buntut.
Setelah mencicipi nasi goreng ikan asin milik anak saya, lho kok rasanya aneh? Jauh dari rasa nikmat yang biasanya saya rasakan. Anak saya pun berkomentar, "enakan buatan uwak di rumah," katanya.
Saya berharap nasi goreng buntut yang saya pesan dua porsi untuk saya dan keponakan, rasanya sesuai standar Es Teler 77. Namun malang tak dapat ditolak, ketika pesanan datang apa yang saya bayangkan justru jauh dari kenyataan.
Akhirnya saya tak melanjutkan menikmati nasi goreng itu. Saya kecewa dengan suguhan dan layanan Es Teler 77 yang tidak standar. Anak saya yang lain bertanya-tanya "apakah tidak ada kontrol dari manajemen pusat mengingat Es Teler 77 merupakan franchise sehingga pelayanan dan cita rasanya standard."
Semoga ini menjadi perhatian manajemen dan pemilik Es Teler 77 di Rest Area KM 14 Tol Jakarta-Merak. Terima kasih.
L NADI E.SANDING
Jl. Lenteng Agung Timur No. 1C, Jakarta Selatan