Bisnis.com, KAIRO - Pada saat sebagian besar umat muslim di dunia merayakan Idul Fitri, mereka yang berada di Mesir tengah dirundung ketegangan akibat gagalnya perundingan damai antara pihak pemerintah militer dan Persaudaraan Muslim yang pro-Mursi.
Khawatir kerusuhan akan kembali meletus di tengah perayaan hari raya terpenting umat Islam itu, Amerika Serikat melalui pihak Kedutaan Besar memerintahkan warganya di Mesir untuk menjauh dari titik-titik aksi protes, termasuk di Rabaa Al-Adawiya dan Al-Nahda.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Rabu malam (7/8/2013), Kedutaan Besar AS mengungkapkan rencana Pemerintah Mesir untuk membubarkan secara paksa pendudukan para pendukung Mursi di kedua tempat tersebut. Kerusuhan diduga akan pecah selama proses pembubaran itu.
Peringatan tersebut dilansir hanya beberapa jam setelah Presiden Sementara Mesir mengumumkan negosiasi dengan utusan asing telah gagal, serta menyatakan Persaudaraan Muslim dan aliansinya adalah pihak yang bertanggung jawab penuh atas kegagalan tersebut.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri AS menegaskan seluruh utusan mediator dari Negeri Paman Sam telah ditarik pulang ke negara asal mereka. Kemenlu AS juga menambahkan solusi damai hanya akan terwujud jika kedua belah pihak yang berseteru mau berkompromi.
“Keputusan [damai] hanya dapat dibuat oleh rakyat Mesir untuk rakyat Mesir. Kami benar-benar berharap hal itu dapat segera terwujud,” ujar juru bicara Kemenlu AS Jen Psaki.