Bisnis.com, JAKARTA - Bloomberg menulis: Ciputra --lahir di kota kecil Parigi, Sulawesi Tengah pada tanggal 24 Agustus 1931 dengan nama Tjie Tjin Hoan, ia anak ke 3 dari pasangan Tjie Sim Poe dan Lie Eng Nio yang juga berlatar belakang keluarga sederhana-- mendirikan Ciputra Group 30 tahun yang lalu, dan kini menjadi salah satu kelompok pengembang properti terkemuka di negara ini, dengan beberapa proyek properti mewah, hotel, mal, dan kantor.
Saham anak usaha di properti, Ciputra Development, telah di uptrend dalam beberapa bulan terakhir, mendaftarkan keuntungan satu tahun sekitar 45%. Arsitek dilatih juga memegang aspirasi grand menawarkan proyek perumahan yang terjangkau di Jakarta.
Ciputra sekarang giat mentransformasi ilmu entrepreneurship kepada 6 juta TKI di luar negeri Indonesia. Melalui Ciputra Entrepreneurship Foundation, ia menawarkan kelas untuk mengambil bahasa Inggris, dan keterampilan komputer, untuk pekerja migran yang telah bekerja ke tempat-tempat seperti Hong Kong atau Singapura untuk bekerja sebagai pembantu rumah tangga.
Yayasan ini terus menawarkan kelas untuk para pekerja. Harapannya, ketika mereka kembali ke rumah, mereka akan dilengkapi pengetahuan untuk memulai bisnis mereka sendiri.
Channel NewsAsia Singapura memberikan penghargaan bergengsi kepada Ciputra, begawan properti tersebut berupa Lifetime Achievement Luminary Award 2013.
Penghargaan ini merupakan satu bentuk pengakuan terhadap kiprah chairman imperium bisnis Ciputra Group yang dinilai konsisten dalam mengembangkan sumber daya manusia (SDM) berjiwa entrepreneur, pengembang properti, filantropis, serta visionaris. Karya dan dedikasi Ciputra dinilai oleh dewan juri yang terdiri atas Arnoud De Meyer (Presiden Singapore Management University), Walter Fernandez (Managing Director MediaCorp Press), Teo Eng Cheong (CEO International Enterprise Singapore), Debra Soon (Channel News Asia, Media Corp), dan Valerio Nannini (Managing Director Nestle Singapore).
Lifetime Achievement Luminary Award adalah kategori bergengsi tertinggi di antara beberapa kategori lainnya, seperti Future Business Luminary Award, Green Luminary Award, dan Innovation Luminary Award. Ciputra adalah orang Indonesia pertama yang mendapat kehormatan memperoleh penghargaan ini.
Potensi Ciputra sebagai pengusaha terlihat sejak berusia 12 tahun setelah ia kehilangan ayahnya yang meninggal di tahanan tentara pendudukan Jepang karena tuduhan palsu dianggap mata-mata Belanda. Situasi itu menghidupkan tekad (motivasi) dan keputusan penting yaitu memiliki cita-cita bersekolah di Pulau Jawa demi hari depan yang lebih baik, bebas dari kemiskinan dan kemelaratan.
Keseluruhan pendidikan masa remaja Ciputra merupakan gabungan dari pendidikan yang akademis dan juga non akademis, di dalam kelas dan juga di luar kelas. Inilah yang dapat disebut sebagai sekolah kehidupan yang membuat seseorang tumbuh menjadi pribadi yang mandiri dan utuh.
Oleh karena itu tidak heran bila saat ini ia berpendapat bahwa pendidikan yang baik adalah pendidikan yang membangun manusia seutuhnya dan beberapa cirinya adalah membangun moral, mendorong kreativitas dan mendidik karakter-karakter mandiri siswa-siswinya.
Karya-karya besar Ciputra begitu beragam, karena hampir semua subsektor properti dijamahnya. Ia kini mengendalikan 5 kelompok usaha Jaya, Metropolitan, Pondok Indah, Bumi Serpong Damai, dan Ciputra Development yang masing-masing memiliki bisnis inti di sektor properti. Proyek kota barunya kini berjumlah 11 buah tersebar di Jabotabek, Surabaya, dan di Vietnam dengan luas lahan mencakup 20.000 hektar lebih.
Ke-11 kota baru itu adalah Bumi Serpong Damai, Pantai Indah Kapuk, Puri Jaya, Citraraya Kota Nuansa Seni, Kota Taman Bintaro Jaya, Pondok Indah, Citra Indah, Kota Taman Metropolitan, CitraRaya Surabaya, Kota Baru Sidoarjo, dan Citra Westlake City di Hanoi, Vietnam. Proyek-proyek properti komersialnya, juga sangat berkelas dan menjadi trend setter di bidangnya. Lebih dari itu, proyek-proyeknya juga menjadi magnit bagi pertumbuhan wilayah di sekitarnya.
Grup Ciputra adalah kelompok usahanya yang kelima dan berawal dari PT Citra Habitat Indonesia, yang pada awal 1990 diakui sisi seluruh sahamnya dan namanya diubah menjadi Ciputra Development (CD). Ciputra menjadi dirutnya dan keenam jajaran direksinya diisi oleh anak dan menantu Ciputra.
Pertumbuhan Ciputra Development belakangan terasa menonjol dibandingkan keempat kelompok usaha Ciputra lainnya. Dengan usia paling muda, CD justru yang pertama go public di pasar modal pada Maret 1994. Baru beberapa bulan kemudian Jaya Real properti menyusul. Total aktiva CD pada Desember 1996 berkisar Rp. 2,85 triliun, dengan laba pada tahun yang sama mencapai Rp. 131,44 miliar.
CD memiliki banyak karya: Perumahan Citra 455 Ha, Citraraya Kota Nuansa Seni di Tangerang seluas 1.000 Ha, Citraraya Surabaya 1.000 Ha, dan Citra Indah Jonggol. 1.000 Ha. Belum lagi proyek hotel dan mal yang dikembangkannya, seperti Hotel dan Mal Ciputra, serta super blok seluas 14,5 hektar di Kuningan Jakarta. Grup Ciputra juga mengembangkan Citra Westlake City seluas 400 hektar di Ho Chi Minh City, Vietnam. Pembangunannya diproyeksikan selama 30 tahun dengan total investasi US$2,5 miliar.
Ciputra & family
Kekayaan bersih -US$1,5 Miliar (Maret 2013)
Daftar Milioner Forbes -974 (dunia) -24 dari 40 orang terkaya di Indonesia
|