Bisnis.com, SHANGHAI—Harga tembaga turun untuk hari kedua setelah ekspor dan impor China tiba-tiba menurun, memicu kekhawatiran bahwa perlambatan pertumbuhan ekonomi akan mengurangi permintaan logam dari konsumen terbesar di dunia tersebut.
Nilai tembaga untuk pengiriman 3 bulan di London Metal Exchange turun 0,4% menjadi US$6.704,75 per ton pada Rabu (10/7) pukul 10.57 di Shanghai. Harga merosot ke US$6.671,75 kemarin, terendah sejak 28 Juni.
Administrasi Umum Bea Cukai China mengatakan, pengiriman ke luar negeri turun 3,1% dari tahun sebelumnya. Jauh lebih rendah dibandingkan dengan estimasi rerata dalam survei Bloomberg News dengan penaikan 3,7%. Impor turun 0,7% setelah penurunan 0,3% pada Mei.
Xu Liping, seorang analis di HNA Topwin Futures Co mengatakan, pesimisme yang dibawa oleh data perdagangan China secara keseluruhan, dibayangi implikasi positif dari rebound dalam impor tembaga.
"Kekhawatiran atas ekonomi makro China akan bertahan," ujarnya, Rabu (10/7).
Jumlah tembaga mentah dan produk tembaga yang diimpor oleh China sebesar 379.951 ton pada Juni. Jumlah tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan 358.672 ton pada Mei dan 346.223 ton tahun lalu.
Sementara nilai tembaga untuk pengiriman November turun 1,5% menjadi 48.200 yuan (US$7.858) per ton di Shanghai Futures Exchange. Sementara harga untuk pengiriman September turun 0,8% menjadi US$3,04 per pon di Comex. (Bloomberg)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
