Bisnis.com, JAKARTA—Majelis Ulama Indonesia (MUI) berpendapat berdasarkan pemantauan di beberapa titik hari ini, Senin (8/7/2013), belum menjadi referensi untuk menetapkan besok Selasa (8/7/20130) sebagai awal Ramadan.
"Hilal 2 derajat tidak ada referensi ini bisa dirukyah. Oleh karena itu, MUI berpandangan informasi hisab ini belum memungkinkan ditetapkan awal Ramadan," ujar Ketua MUI Ma'ruf Amin.
Hisab dan Rukyat adalah perpaduan perhitungan dan obsevasi hilal dan merupakan salah satu cara atau metode untuk penentuan awal bulan.
Pemantauan yang dilakukan Kementerian Agama di beberapa titik hari ini, Senin (8/7/2013), belum melihat adanya tanda-tanda hilal penentuan puasa, sehingga kemungkinan besar awal puasa ditetapkan Rabu 9 Juli 2013.
Kementerian agama memang belum memutuskannya karena baru akan melakukan pertemuan malam ini pukul 19:00 untuk memutuskan hal tersbut.
Namun, hasil pengamatan Tim Badan Hisam Rukyat di Pelabuhan Ratu Kabupaten Sukabumi pada pukul 15:00 WIB tidak melihat hilal, karena hanya mencatat tinggi hilal pada 0 derajat, 24 menit, 54 detik. Hilal terlihat terbenan pada pukul 17:53:48
Di pusat pemantauan hilal di Nusa Tenggara Timur, tepatnya di Kecamatan Sulamu, Kabupaten Kupang, Tim Observatorium Bosscha dari ITB Bandung belum berhasil melihat bulan atau hilal.