Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Petani Binaan Martabe Panen 2 Ton Ikan Lele

BISNIS.COM, TAPANULI SELATAN—Kelompok tani perikanan darat binaan perusahaan Tambang Emas Martabe G-Resources di Kelurahan Hutaraja, Kecamatan Batangtoru, Kabupaten Tapanuli Selatan memanen 2 ton ikan lele hasil budidaya perdananya.

BISNIS.COM, TAPANULI SELATAN—Kelompok tani perikanan darat binaan perusahaan Tambang Emas Martabe G-Resources di Kelurahan Hutaraja, Kecamatan Batangtoru, Kabupaten Tapanuli Selatan memanen 2 ton ikan lele hasil budidaya perdananya.

G-Resources memberdayakan tujuh kelompok petani perikaan darat dari Tapanuli Selatan. Sebanyak 149 orang petani difasilitasi untuk mengembangkan budidaya ikan lele dengan total 46 kolam ikan.

Tambang Emas Martabe bekerjasama dengan Dinas Perikanan Kabupaten Tapanuli Selatan untuk menggiatkan pelatihan budidaya perikanan darat. Tujuh kelompok tersebut berada di kecamatan Bantangtoru dan Muara Batangtoru yang diberikan bantuan berupa peralatan perikanan, kolam ikan, bibit ikan dan pakan ikan.

Sejak Januari 2013, sebanyak 136.000 bibit ikan lele dumbo telah diberikan kepada tujuh kelompok tani perikanan. Perusahaan telah menggelontorkan dana tanggung jawab sosial masyarakat (corporate social responsibility/CSR) sebesar Rp274,9 juta. Dari dana tersebut sebanyak enam kelompok mendapatkan masing-masing Rp39,9 juta dan satu kelompok Rp35,5 juta.

Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Tapanuli Selatan Harmen Raysapane mengatakan hasil panen perdana tersebut diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah-daerah lain di Tapanuli Selatan.

“Dua ton ikan lele tersebut berasal dari dua kelompok tani binaan Dosniroha dan Satahi yang proses penyebaran benih telah dilakukan sejak April lalu. Selama kurang dari 4 bulan, bibit ikan lele tersebut sudah bisa dipanen.

Biaya produksi per paket dengan 20.000 bibit diperkirakan mencapai Rp40 juta yang digunakan untuk pembelian bibit, peralatan dan pakan. Dengan tingkat kematian ikan sekitar 10%,bibit itu dapat menghasilkan pendapatan kotor Rp10 juta-Rp20 juta jika dijual dalam bentuk ikan basah.

Jika dijual dalam bentuk ikan lele asap, dengan biaya produksi Rp40 juta tersebut ditambah dengan biaya pengasapan Rp5.000 per kilogram akan menghasilkan pendapatan kotor Rp70 juta - Rp80 juta. Petani lele diperkirakan dapat meraup keuntungan Rp30 juta-Rp40 juta setiap 20.000 bibit ikan.

"Kebutuhan ikan lele asap di Padangsidimpuan saja mencapai 3 ton per hari. Tapanuli Selatan selama ini dikenal sebagai produsen ikan lele asap atau sale, tapi selama ini dipasok dari Mandailing Natal dan Sumatra Barat," ujarnya kepada Bisnis hari ini, Jumat (5/7/2013).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper