BISNIS.COM, WASHINGTON—Chairman Federal Reserve Ben S. Bernanke berkali-kali menyatakan pemangkasan pembelian obligasi bulanan sebesar US$85 miliar tidak berarti menandakan akhir dari pelonggaran moneter, tetapi para investor bersikap seolah-olah tidak mempercayainya.
Imbal catatan obligasi 10 tahun Treasury naik menjadi 2,15% dari 1,63% pada 2 Mei, atau hampir mencapai level tertinggi dalam 14 bulan. Pada saat bersamaan, para investor bertaruh The Fed akan mengurangi pembelian obligasi.
Meningkatnya imbal obligasi menghambat upaya Bernanke dalam menurunkan suku bunga pinjaman dan memerangi angka pengangguran yang mencapai 7,6%.
Michael Gapen, mantan Kepala Seksi Divisi Hubungan Moneter The Fed, mengatakan Bernanke harus meyakinkan pasar bahwa mengerucutkan pembelian obligasi bulanan tidak akan menjadi awal dari kebijakan pengetatan moneter yang agresif.
Kepala bank sentral AS itu, lanjut Gapen, juga harus meyakinkan bahwa naiknya suku bunga tidak akan menekan pertumbuhan ekonomi AS yang sedang melemah.
Bernanke akan memiliki kesempatan untuk mengulangi pesan The Fed dalam sebuah konferensi pers pada 19 Juni mendatang setelah penutupan rapat 2 hari Komite Pasar Terbuka Federal. Dia juga akan mengumumkan pernyataan kebijakan.
Komite tersebut juga berencana mengumumkan proyeksi pertumbuhan ekonomi, inflasi, angka pengangguran, serta suku bunga AS.
Komentar Bernanke akan mengikuti peningkatan obligasi 30 tahun AS ke level 3,43% pada 11 Juni lalu. Peningkatan tersebut merupakan yang tertinggi sejak April 2012. Imbal obligasi 30 tahun merosot 0,06 poin menjadi 3,31 pada Jumat (14/6/2013) sore waktu New York.