BISNIS.COM, JAKARTA—Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki ‘Ahok’ Tjahaja Purnama menilai cara berpikir masyarakat di Jakarta sering terbalik. Banyak warga kaya namun dengan santainya ‘macak’ berpura-pura jadi orang tidak punya agar memperoleh kebijakan ala orang miskin.
Ketiks peresmian Gedung Workshop Meter Aetra Jumat (14/6/2013), dia bercerita kecurangan penggunaan air oleh masyarakat sangat memprihatinkan. Dia mencontohkan bisnis yang dianggap sepele tetapi omsetnya luar biasa yakni WC umum.
Tanpa menyebut lokasi, Ahok memaparkan pengusaha WC umum membeli air sama dengan orang berpenghasilan rendah yakni Rp1.050 meter per kubik. Padahal digunakan untuk usaha toilet yang mendatangkan penghasilan sangat besar.
Lebih parah lagi, toilet yang dipakai menggunakan tanah milik pemerintah daerah. “Sudah pakai tanah, beli airnya pakai harga orang miskin lagi. Bos WC naiknya Marcedes dua pintu,” kata Ahok.
Dengan harga air untuk orang miskin otomatis pemakaian airnya foya-foya. Hal inilah yang perlu diperbaiki oleh perusahaan operator air minum karena jika dibiarkan menimbulkan pemborosan luar biasa. Upaya ini sekaligus menekan kebocoran air operator air minum yang mencapai 42%.
Ahok berharap perusahaan air di Jakarta yakni Pam Jaya yang bekerjasama dengan Palyja dan Aetra bisa menekan kebocoran air dibawah 20%. (LN)