BISNIS.COM, JAKARTA--Perusahaan BUMD DKI Jakarta pengelola hotel dan travel PT Jakarta Tourisindo tahun ini menginvestasikan dana sebesar Rp75 miliar untuk menambah jumlah kamar.
Secara bertahap perseroan akan menambah 1200 kamar dalam kurun waktu 4 tahun dari jumlah kamar saat ini sebanyak 800 kamar.
Direktur Utama PT Jakarta Tourisindo Idris Sasmita mengatakan kendati perseroan melakukan ekspansi besar-besaran namun tidak meminta penyertaan modal pemerintah (PMP) dari pemegang saham Pemprov DKI Jakarta. Komposisinya Rp50 miliar pinjaman dari perbankan dan Rp25 miliar dari kantong perusahaan sendiri.
"Kita olah sendiri dari dana sendiri dan pinjaman bank tidak mengusulkan PMP kepada DKI. Kalau dana lebih besar baru akan minta PMP," ujar Idris di kantornya Hotel Grand Cempaka, Jakarta Pusat hari ini, Jumat (14/6/2013).
Menurutnya, penambahan kamar ini merata untuk semua grade hotel yang dikelola perseroan. Yakni grade hotel berbintang ditambah 30% menambah jumlah kamar yang tersedia, hotel budget ditambah 40% dengan mengubah tiga tower apartemen di Sunter dari 60 apartemen menjadi 100 kamar hotel. Sedangkan hotel smart ditambah 30% dengan cara ekspansi ke kota penyangga DKI Jakarta sepanjang Jalur Jagorawi. "Kita sedang cari lokasi strategis disekitar kota penyangga DKI," ucapnya.
