BISNIS.COM, SEMARANG – Rencana pembangunan proyek Pasar Induk Agro senilai Rp30 miliar di Desa Sambirejo yang berlokasi di kawasan Masjid Agung Jawa Tengah terancam batal karena perizinan dari Kementrian Agama hingga saat belum juga turun.
Asisten Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Daerah Jateng, Djoko Sutrisno mengatakan perijinan pembangunan pasar itu sudah diajukan Pemprov Jateng beserta investor dari Jakarta sejak lima tahun lalu, namun hingga saat ini belum juga turun dan Kementerian Agama tidak memberikan penjelasan pasti.
Pemprov, lanjutnya, hanya sebagai fasilitator dalam rencana pembangunan pasar induk agro itu dan tetap prosesnya mengikuti keputusan yang akan dikeluarkan Badan Kesejahteraan masjid (BKM) Kemenag, mengingat lahan yang akan dimanfaatkan merupakan tanah wakaf yang dihibahkan kepada pengelola Masjid Agung.
“Pemprov kini tinggal menunggu ijin BKM Kemenag, karena lahan wakaf Masjid Agung itu pemanfaataannya harus seijin Kementeri Agama,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (10/6/2013).
Realisasi rencana pembangunan fisik pasar induk, lanjutnya, dilakukan melalui koordinasi antara Kemenag, Pemrov, investor beserta Badan Pengelola Masjid Agung Jateng dan Pemerintah Kota Semarang.
“Konsultasi dan perkembangan perijinan di Kemenag terakhir sudah kami lakukan sebulan lalu tetapi hingga sekarang belum ada kejelasan, sehingga tidak diketahui sampai kapan pembangunan fisik pasar itu segera dimulai, karena semua tergantung Kemenag,” tuturnya.
Pembangunan proyek tersebut sudah dipersiapkan kurang lebih lima tahun lalau, bahkan telah mengundang minat investor dan salah satu pengusaha dari Jakarta serius paling berminat hingga bersedia mengucurkan dana sebesar Rp30 miliar seluruh kebutuhan investasi pembangunan pasar induk itu.
Sebelumnya, Gubernur Jateng, Bibit Waluyo mengatakan pasar induk yang akan di bangun di ibukota provinsi itu bisa membantu pembiayaan operasional Masjid Agung melalui hasil pembagian restribusinya, mengingat selama ini pihak itu tidak memiliki potensi pemasukan anggaran.
Sementara pihak Badan Pengelola Masjid Agung Jateng menyatakan belum ada perkembangan terbaru mengenai rencana pembangunan pasar agro tersebut dan masih berkoordinasi dengan Kemenag dan investor.
Pasar induk agro rencananya akan menjadi sentra produk unggulan sayuran dan buah hasil dari pertanian di wilayah Jateng yang juga menampung produk agro dari provinsi lain. (dot)