BISNIS.COM, JAKARTA–Riset SariWangi menyebut keluarga di Indonesia kerap berkumpul, tetapi belum tentu menjalin komunikasi yang berkualitas.
Temuan riset, sebanyak 65% responden punya kegiatan rutin bersama keluarga, tetapi sekitar 96% merasa membutuhkan waktu yang lebih lama.
Riset yang diadakan pada 2013 dengan menggunakan metode telesurvey ini melibatkan 200 ibu di tiga kota besar di Indonesia.Tujuan riset yakni mengetahui pola waktu berkualitas bersama keluarga Indonesia di tengah padatnya aktivitas sehari-hari.
Anna Surti Ariani, psikolog keluarga, mengatakan kegiatan berkumpul secara rutin merupakan hal yang wajib dipertahankan. Namun, tidak adanya kualitas kebersamaan di keluarga bisa menjadi awal dari kurang mengenalnya antaranggota keluarga dan tanda hadirnya budaya bisu.
“Budaya ini mengakibatkan suasana dingin yang terkadang dianggap normal, meski sebenarnya masalah terpendam,” kata Anna.
Setiap keluarga memiliki kebiasaan untuk bertemu dan saling bercerita sesuai dengan situasi dan kegemaran masing-masing anggota. Menurut Anna, kebiasaan yang tidak semestinya dipaksakan ini membangun kedekatan emosional sehingga menjadi kebersamaan asli yang bermakna bagi ayah-ibu-anak.
“Dan, berbuah suasana harmonis serta menghindari perselisihan dan kesalahpahaman antaranggota keluarga,” ujar Anna.
SariWangi mencanangkan gerakan SariWangi 15 Menit Sehari: mengajak keluarga Indonesia untuk menjadikan kebersamaan keluarga sebagai rutinitas yang lebih bermakna.