BISNIS.COM, JAKARTA—Situasi Stockholm dilaporkan belum pulih benar pasca kerusuhan sosial yang melanda ibu kota Swedia itu dalam beberapa hari terakhir.
Hal itu terungkap dari twitter pribadi Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono yang sedang melakukan kunjungan kenegaraan ke Swedia selama 2 hari.
"Tadi malam, saya dan delegasi tiba di Swedia. Keamanan di pinggir kota Stockholm belum pulih benar, setelah 6 hari terjadi kerusuhan," ujar SBY melalui akun twitternya @SBYudhoyono hari ini, Selasa (28/5/2013).
SBY menuturkan kerusuhan dapat terjadi di mana saja, bahkan juga di Swedia yang tergolong negara maju dengan pendapatan per kapita tinggi.
"Swedia dikenal sebagai negara maju, aman dan makmur. Kerusuhan sosial yang terjadi, tentu menjadi pukulan bagi Swedia," ujar SBY.
Mengutip laman resmi kepresidenan www.presidenri.go.id, Swedia merupakan negara dengan pendapatan per kapita sebesar 55.158 dolar AS. Negara Skandinavia tersebut menempati peringkat ke delapan negara dengan pendapatan per kapita terbesar di dunia.
Kerusuhan sosial di Swedia dipicu oleh penembakan terhadap seorang pria berusia 69 tahun oleh polisi, di kawasan Husby, pinggiran Stockholm. Kasus ini merebak menjadi kerusuhan sosial, terutama di kantung-kantung imigran Swedia.
"Kerusuhan sosial bisa terjadi di negara manapun. Yang penting, Indonesia terus bekerja keras untuk mencegah dan mengatasinya," tambah SBY.
Hari ini, SBY dan delegasi berkunjung ke Swedia atas undangan Raja Carl XVI Gustaf. Selain bertemu dengan raja, presiden juga akan melakukan pertemuan bilateral dengan PM Fredrik Reinfeld dan bertemu sejumlah pelaku bisnis di Swedia.