Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

FIDEL RAMOS: Saya Berharap Lahir di Indonesia

BISNIS.COM, MAKASSAR--Mantan Presiden Filipina Fidel Valdez Ramos berharap dirinya dapat terlahir di Indonesia, tepatnya di Makassar, karena terpesona dengan keindahan alam dan keramahan masyarakat Kota Angin Mamiri itu.Hal itu diungkapkan Ramos ketika

BISNIS.COM, MAKASSAR--Mantan Presiden Filipina Fidel Valdez Ramos berharap dirinya dapat terlahir di Indonesia, tepatnya di Makassar, karena terpesona dengan keindahan alam dan keramahan masyarakat Kota Angin Mamiri itu.

Hal itu diungkapkan Ramos ketika memberikan sambutan di Konferensi Centrist Asia Pacific Democrats International (CAPDI), Senin (20/5/2013).

"Seandainya saya bisa memilih, saya ingin terlahir di Indonesia tepat di mana saya berdiri saat ini. Tapi sayang, saya lahir di Filipina," kata Ramos di hadapan seluruh delegasi CAPDI kepada Antara.

Perkataannya itu langsung disambut tepuk tangan dan tawa para undangan, termasuk diantaranya mantan wapres RI Jusuf Kalla, Menkokesra Agung Laksono, Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo dan Direktur Lippo Group Theo Sambuaga.

Di usianya yang ke-85 tahun, mantan anggota pasukan angkatan bersenjata Filipina itu tidak menampakkan kelelahan seperti layaknya orang seusianya.

Dia justru memamerkan sifat enerjiknya dengan melompat di podium selama beberapa kali.

Fidel Ramos berada di Makassar untuk menghadiri Konferensi kedua CAPDI, yang digelar selama tiga hari sejak Minggu (19/5) hingga Selasa (21/5/2013).

Ramos juga merupakan ketua umum pertama CAPDI sebelum dijabat oleh Perdana Menteri Kamboja Hun Sen dan kini Jusuf Kalla. Dalam Konferensi tersebut diserukan ajakan untuk menjaga perdamaian dan stabilitas negara di kawasan.

"Konferensi ini digelar untuk mengajak semua pihak mengedepankan perwujudan perdamaian, bukan perang, dengan melibatkan peran serta pemerintah dan seluruh pihak nonpemerintah yang terkait," kata Ketua Umum CAPDI Jusuf Kalla.

Mantan Ketua Umum CAPDI yang juga Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen, mengatakan bahwa upaya perwujudan rekonsiliasi tersebut harus mencerminkan upaya bersama untuk mewujudkan perdamaian, stabilitas, dan pembangunan berkelanjutan di kawasan.

"Kita harus terus berjuang melawan tantangan-tantangan tersebut demi keamanan, perdamaian, stabilitas, dan kemajuan negara kita," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper