BISNIS.COM, PEKANBARU--PT Bumi Laksmana Jaya, Badan Usaha Milik Daerah yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Bengkalis, Riau, membukukan laba bersih tahun 2012 senilai Rp7,56 miliar.
Dengan raihan tersebut, pertumbuhan laba BLJ tahun lalu mencapai 984,65% jika dibandingkan dengan laba bersih tahun sebelumnya senilai Rp697 juta.
Direktur Utama Bumi Laksmana Jaya Yusrizal Andayani mengatakan lesatan laba didorong oleh performa seluruh lini usaha perseroan.
"Divisi usaha BLJ Group a.l APMS (Agen Premium dan Minyak Solar) di Bengkalis, BLJ Material, Kolam Renang dan Water Park, BLJ Mart, Pabrik RPC (Rice Processing Complex) Sepotong, BLJ Properti dan perdagangan minyak sawit," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Bisnis, Sabtu (19/5/2013).
Yusrizal menambahkan BLJ Group memiliki berbagai rencana ekspansi tahun ini. Perusahaan yang telah berdiri sejak 2001 tersebut sedang membangun Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) berdaya 1x50 Megawatt di Kecamatan Pinggir.
Selain itu, lanjutnya, BLJ Group telah memulai pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Buruk Bukul. Proyek tersebut dilaksanakan di Kawasan Industri yang berlokasi di Kecamatan Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis, Riau.
Sebagai tambahan informasi, Kawasan Industri Buruk Bakul bakal digunakan untuk pemusatan industri manufaktur di Kabupaten Bengkalis, Riau.
Selain itu, kawasan industri yang digagas sejak 2010 ini bakal dilengkapi dengan pelabuhan untuk menunjang kegiatan ekspor-impor, terutama dari dan menuju Malaysia dan Singapura.
Pembangunan Kawasan Industri Buruk Bakul diklaim memiliki berbagai kelebihan merujuk pada kondisi geografisnya.
Lokasinya yang berada di tepi perairan laut dalam membuat kapal yang masuk tidak perlu menghindari alur laut dangkal sehingga menghemat waktu dan bahan bakar.
BLJ Group juga berniat untuk melebarkan sayapnya ke bisnis budidaya udang, dan melakukan pencetakan sawah baru. Menurut rencana, proyek tersebut bakal dilakukan oleh PT BLJ Agro yang merupakan anak usaha perseroan.
"Kami juga akan bergerak di bidang pertambangan batu bara melalui PT SCR dan pertambangan migas melalui anak usaha BLJ Migas," ungkapnya.
Seiring dengan gencarnya ekspansi, Yulizar menargetkan laba bersih BLJ Group tahun depan bisa tumbuh hingga 71,96%, atau setara dengan Rp13 miliar.
"Mudah-mudahan ini bisa tercapai atas dukungan semua karyawan, pemegang saham, Pemkab Bengkalis dan seluruh mitra bisnis," katanya.
Bupati Bengkalis Herliyan Saleh mengapresiasi pertumbuhan kinerja BLJ Group. Namun, selaku salah satu pemegang sahap, Herliyan berharap BLJ Group tetap fokus pada core bisnisnya.
"Direksi dan karyawan harus bekerja keras. Selain bisnis oriented, juga harus memperhatikan sosial kemasyarakatan. BLJ harus pintar menangkap peluang dan tetap fokus pada core bisnisnya," ujarnya.(yop)