Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

KRISIS SURIAH : PBB Desak Konferensi Perdamaian Segera Digelar

BISNIS.COM, SOCHI, RUSIA-Perserikatan Bangsa-Bangsa menilai konferensi perdamaian internasional untuk mengakhiri perang sipil di Suriah sudah mendesak untuk diselenggarakan.
Winda Rahmawati
Winda Rahmawati - Bisnis.com 17 Mei 2013  |  22:00 WIB
KRISIS SURIAH : PBB Desak Konferensi Perdamaian Segera Digelar

BISNIS.COM, SOCHI, RUSIA-Perserikatan Bangsa-Bangsa menilai konferensi perdamaian internasional untuk mengakhiri perang sipil di Suriah sudah mendesak untuk diselenggarakan.

"Kita seharusnya tidak kehilangan momentum. Ada harapan tinggi bahwa pertemuan diadakan sesegera mungkin," kata Sekjen PBB Ban Ki-moon seusai berunding dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, Jumat (17/5/2013).

Dia juga menuliskan agenda konferensi perdamaian tersebut ke dalam proposal guna mempertemukan pemerintahan Suriah dan pihak oposisi ke meja perundingan.

Jumlah korban yang terus meningkat, laporan baru kekejaman kedua belah phak, dugaan penggunaan senjata kimia, dan tidak adanya prospek untuk solusi militer, mendorong Washington dan Moskow untuk menyelenggarakan konferensi perdamaian.

Hal senada juga diungkapkan oleh Lavrov. "Lebih cepat lebih baik [konferensi diselenggarakan]," katanya dalam konferensi pers bersama Ban, yang juga dijadwalkan bertemu dengan Presiden Vladimir Putin.

Menurutnya, Iran adalah musuh AS  dan sekutu regional utama dari pemerintah Assad, yang juga mendapat dukungan dari Rusia.

"Moskow menilai bahwa semua negara-negara tetangga, khususnya Iran dan Saudi Arabia, dan para peserta dalam konferensi Jenewa pertama, harus diundang".(reuters/37/yus)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

pbb suriah syria rusia ban ki moon

Sumber : Newswire

Editor : Yusran Yunus

Artikel Terkait



Berita Terkini

back to top To top