BISNIS.COM, SEMARANG---Direktorat Reserse Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Jawa Tengah menangkap seorang pelaku tindak pidana pencucian uang hasil kejahatan perbankan dengan total nilai Rp22 miliar.
"Pelaku PMT (57) ditangkap berdasarkan hasil pengembangan pelaku yang sudah ditangkap sebelumnya," kata Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jawa Tengah Komisaris Besar Mas Guntur Laupe di Semarang, Kamis (16/5)
Ia menjelaskan PMT merupakan penerima uang hasil tindak pidana perbankan pelaku NF, yang ditangkap sebelumnya.
NF merupakan pegawai Bank Bukopin cabang Tegal yang merekayasa dokumen pengajuan kredit di bank tersebut.
Tersangka NF melakukan pemindahbukuan dana nasabah Bukopin sebesar Rp22,2 miliar.
Dari perbuatan tersangka NF, Bank Bukopin cabang Tegal mengalami kerugian hingga Rp36 miliar.
Uang hasil kejahatan NF tersebut, lanjut Mas Guntur, ditransfer ke rekening tersangka PMT ke empat rekening.
"Selanjutnya, uang tersebut diduga digunakan untuk membeli sejumlah aset, seperti tanah dan rumah," katanya.
Bersama dengan tersangka, polisi juga mengamankan barang bukti berupa 37 lembar cek Bank Bukopin yang belum sempat dicairkan.
Tersangka dijerat dengan Undang-undang Nomor 8 tahun 2010 tentang pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang. (Antara)
PENCUCIAN UANG: Pelaku Kejahatan Senilai Rp22 Miliar Ditangkap
BISNIS.COM, SEMARANG---Direktorat Reserse Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Jawa Tengah menangkap seorang pelaku tindak pidana pencucian uang hasil kejahatan perbankan dengan total nilai Rp22 miliar."Pelaku PMT (57) ditangkap berdasarkan hasil pengembangan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
10 menit yang lalu
Politisi PDIP Minta Galeri Nasional Buka Pameran Lukisan Yos Suprapto
27 menit yang lalu
Peneliti BRIN: Partai Politik Tak Serius Sukseskan Pilkada dan Pemilu
1 jam yang lalu