Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TERORISME: Polisi Buru Penyandang Dana Teroris di Lampung

BANDARLAMPUNG: Detasemen Khusus 88 Mabes Polri masih memburu satu tersangka yang diduga pelaku terorisme di Lampung yang diduga berperan mencari dana untuk membiayai kegiatan terlarang tersebut, selain empat tersangka sebelumnya. "Densus 88 masih mencari

BANDARLAMPUNG: Detasemen Khusus 88 Mabes Polri masih memburu satu tersangka yang diduga pelaku terorisme di Lampung yang diduga berperan mencari dana untuk membiayai kegiatan terlarang tersebut, selain empat tersangka sebelumnya.

"Densus 88 masih mencari pelaku tersebut setelah sebelumnya menangkap empat tersangka lainnya," kata Kapolresta Bandarlampung Kombes M Nurrochman, saat dikonfirmasi di Bandarlampung, Sabtu (11/5/2013).

Kapolres Bandarlampung Kombes Nurrochman menjelaskan lima orang yang diduga tersangka terorisme tersebut berperan menggalang dana untuk melakukan aksi terorisme di Poso dan Jawa Tengah.

"Mereka menganut paham Baha`I yang mana mereka memiliki kepercayaan boleh mencuri dan merampok demi tujuan perjuangan mereka," katanya.

Salah satu cara pengumpulan dana itu, menurut Kombes Nurrochman, dengan melakukan perampokan di Bank Rakyat Indonesia (BRI) di Tanggamus senilai Rp500 juta yang dilakukan beberapa waktu lalu.

"Uang hasil rampokan itu mereka kirim ke Poso dan Jawa Tengah," ujar dia.

Sementara itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Lampung, Mawardi menegaskan bahwa tidak ada satu agama pun membenarkan melakukan pencurian sekecil apa pun untuk kepentingan apa pun.

"Tidak ada satu agama yang menghalalkan mencuri untuk tujuan tertentu, apalagi sampai untuk melakukan aksi terorisme," katanya.

Dia mengimbau masyarakat untuk tidak terpengaruh dengan dokrin sesat atas nama agama yang justru menjerumuskan seseorang melakukan hal tidak benar.

Tim Densus 88 telah menggerek salah satu diduga tersangka teroris di Jalan Pulau Sari Nomor 25 Kecamatan Way Kandis.

Tersangka berinisial S saat dilakukan penggerebekan sudah tidak ada di lokasi, dan yang tersisa buku bacaan tentang jihad.

Menurut keterangan warga sekitarnya, S bersama istrinya tidak terbuka dengan warga sekitar. Dia dan keluarganya telah mengontrak di kelurahan tersebut sekitar satu tahun. S bekerja di bidang percetakan.

Warga sekitar menyebutkan tersangka dan istrinya sangat tertutup dan jarang bergaul dengan warga sekitar. (mfm)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Writer
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper