BISNIS.COM,WAISAI, Papua Barat--Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Irman Gusman menyatakan kesiapannya untuk menjadi calon presiden pada Pemilu 2014 didorong oleh dukungan anggota DPD dan masyarakat di daerah yang dikunjungi.
Menurut Irman, pernyataan dukungan terhadap dirinya untuk maju sebagai salah satu capres tersebut merupakan bentuk apresiasi terhadap dirinya yang sudah berkiprah di Senayan selama 13 tahun.
Irman juga menyatakan mendapat dukungan dari Ketua MPR, Taufiq Kiemas dan Wakil Ketua MPR, Hajriyanto Thohari secara langsung.
"Kalau ini memang jalan saya maka saya akan konsentrasi untuk maju (sebagai capres)," ujarnya di sela-sela perayaan Hari Pendidikan Nasional di Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat.
Kehadiran Irman dan Wakil Ketua MPR Hajriyanto Thohari di Papua merupakan bagian dari kunjungan dalam rangkaian kegiatan peringatan 50 tahun bergabungnya Irian Barat ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Irman mengaku pada awalnya dia tidak terlalu tertarik untuk jadi capres karena capres harus diusulkan partai politik.
Apalagi, ujarnya, posisinya sebagai ketua DPD saat ini sudah sejajar dengan seorang presiden. Namun setelah Presiden SBY menawarkan untuk ikut konvensi capres di Partai Demokrat pada dirinya maka keyakinannya untuk maju sebagai capres semakin kuat.
Selain didukung oleh pimpinan MPR, sebelumnya dalam acara seminar 50 tahun bergabungnya Irian Barat ke NKRI, Wakil Ketua DPRD Papua Barat Jimmy Damianus Ijie juga menyampaikan dukungannya kepada Irman untuk maju sebagai capres.
Dukungan itu juga disampaikan anggota DPD Papua Barat Sofia Maipauw dan anggota DPD Provinsi Papua, Paulus Sumino. Mereka beralasan presiden RI periode 2014-2019 adalah tokoh nasional yang sangat peduli dengan daerah seperti Irman.
Anggota DPD Provinsi Papua, Paulus Sumino mengatakan munculnya dukungan pada Irman didorong oleh ketidakpercayaan publik pada mekanisme parpol dalam pencapresan seseorang.
Menurutnya, sistem tertutup yang digunakan parpol untuk pengajuan capres membuat tokoh alternatif di luar partai yang berkualitas sulit untuk muncul.
"Capres yang diusung parpol tidak menjamin munculnya tokoh yang memperhatikan daerah selama ini. Parpol seharusnya membuka diri pada tokoh luar parpol agar diperoleh capres yang memperhatikan daerah," ujarnya.
Dia menilai selama ini capres dari parpol mempunyai banyak kepentingan sehingga pembangunan daerah terbengkalai seperti di Papua.
Meskipun isu konvensi telah menjadi perbincangan publik, namun hingga Partai Demokrat belum memulai tahapan sistem kompetisi capres tersebut. Selain itu, Partai Demokrat juga belum memerinci tata cara pelaksanaan konvensi.