BISNIS.COM, SAMARINDA--Bupati Kutai Kartanegara Rita Widyasari mengusulkan agar warga di 18 desa di Kecamatan Tabang direlokasi karena seringnya banjir merendam desa-desa tersebut akibat luapan air Sungai Mahakam.
Sejak Jumat (26/4/2013), banjir memang melanda Kecamatan Tabang dengan ketinggian antara 1 – 3 meter dalam rumah yang dihuni sekitar 2.741 kepala keluarga atau 10.610 jiwa.
"Relokasi warga di Tabang akan kami mulai dengan membangun kantor kecamatan di dataran yang lebih tinggi. Memang sulit mengubah kebiasaan masyarakat yang tinggal di dataran rendah sungai, tetapi sudah saatnya warga direlokasi agar pemukiman warga lebih aman dari terjangan banjir luapan Sungai Mahakam," kata Rita, Senin (29/4/2013).
Warga Tabang tinggal di sekita Sungai Belayan. Nantinya, relokasi pemukiman warga tersebut ke dataran lebih tinggi dengan dibangunnya sejumlah fasilitas umum seperti sekolah dan puskesmas.
Rita sudah menunjukkan keseriusan rencana relokasi warga Tabang, Kukar, dengan memerintahkan Seketaris Daerah (Sekda) Kukar Edi Darmansyah dan Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Bahteramsyah untuk melakukan kajian-kajian.
Dia masih menunggu laporan dari hasil kajian tersebut.
"Relokasi warga Tabang direncanakan untuk jangka panjang dan harus ada keinginan bersama untuk mendukung ini. Agar ketika Sungai Mahakam meluap, rumah warga tak terendam. Untuk kebutuhan sehari-hari, seperti nelayan mencari ikan dan berpergian melalui sungai, warga masih bisa turun dari dataran tinggi," tuturnya.
Menurut Rita, banjir yang merendam 19 desa di Kecamatan Tabang adalah yang terbesar sejak 1991.
Banjir yang merendam ribuan rumah warga di Tabang, merupakan kondisi rutin yang terjadi hampir setiap tahun dan membuat pembangunan dan aktivitas ekonomi daerah tersebut sulit berkembang.
Dia berharap warga Tabang mendukung dan mau direlokasi ke dataran tinggi.