BISNIS.COM, NUNUKAN-- Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia di Kabupaten Nunukan, Kaltim yang seharusnya dimulai Kamis pagi kembali ditunda karena naskah soal UN belum juga tiba.
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pendidikan Kecamatan Sebatik Timur, Supriono di Sebatik, Kamis mengatakan sesuai jadwal secara nasional UN untuk SMA dan sederajat dilaksanakan 15 April 2013.
Namun lanjut Supriono, hingga Rabu (17/4/2013) naskah soal UN belum lagi tiba di Kabupaten Nunukan sehingga pelaksanaan UN kembali dibatalkan sambil menunggu instruksi dari Dinas Pendidikan Provinsi Kaltim, ujar dia saat dihubungi, Kamis (18/4/2013).
Ia menegaskan, jumlah peserta UN SMA dan sederajat di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia 2013 sebanyak 411 orang terpaksa menunggu hingga waktu yang belum ditentukan. "Belum dimulai UN karena sampai sekarang soalnya belum juga tiba di Sebatik," ujarnya.
Supriono menjelaskan, kepastian pengunduran waktu pelaksanaan UN untuk tingkat SMA dan sederajat di perbatasan Indonesia-Malaysia menunggu instruksi Gubernur Kaltim Awang Farouk.
Kepala UPT Dinas Pendidikan Sebatik Timur ini memperkirakan kemungkinan besar UN untuk tingkat SMA dan sederajat di Kabupaten Nunukan baru dapat dilaksanakan Senin (22/4/2013).
Dia telah mendapatkan informasi bahwa naskah soal UN untuk Pulau Sebatik dan Pulau Nunukan baru tiba di Balikpapan, Rabu (17/4/2013).
Kemudian, untuk wilayah Kecamatan Krayan dan Krayan Selatan yang berbatasan dengan Sarawak Malaysia pun belum dapat memulai UN karena belum mendapatkan instruksi dari Dinas Pendidikan Kabupaten Nunukan.
Kepala UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Krayan, Yunus Ngey di Krayan, Rabu mengungkapkan, sebenarnya naskah soal UN tingkat SMA dan sederajat telah tiba di wilayah itu sejak Sabtu (13/4/2013).
Hanya saja, pelaksanaan UN ditunda akibat masih adanya 10 sekolah yang belum mendapatkan naskah soal di Pulau Sebatik dan Pulau Nunukan.
"Kalau naskah soal untuk Krayan dan Krayan Selatan telah siap. Tapi kita belum bisa laksanakan UN karena harus bersamaan dengan seluruh subrayon di Nunukan," katanya.
"Kami tetap menunggu instruksi Dinas Pendidikan Nunukan untuk pelaksanaan UN," terang Yunus Ngey melalui telepon.
Yunus Ngey menambahkan, soal UN yang telah berada di wilayah perbatasan tersebut saat ini masih diamankan di mapolsek Krayan. (Antara/msb)