Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hantu Soeharto, Pimpin 'Booming' Pertumbuhan Kota Baru

Lima tahun lalu, Daisul Akhyar – seorang agen property—harus menghabiskan waktu 20 menit untuk berkendara menuju tempat kerjanya di Pekanbaru, ibukota Provinsi Riau. Sekarang, ia menghabiskan waktu dua jam setelah lonjakan kekayaan mengubah

Lima tahun lalu, Daisul Akhyar – seorang agen property—harus menghabiskan waktu 20 menit untuk berkendara menuju tempat kerjanya di Pekanbaru, ibukota Provinsi Riau. Sekarang, ia menghabiskan waktu dua jam setelah lonjakan kekayaan mengubah kota.

"Jika Anda tinggal di Riau sekarang, itu seperti tinggal di Jakarta, ada perkembangan perumahan dan ritel baru di seluruh kota," kata Akhyar, seorang direktur pengembang lokal PT Asrindo Perdana Mandiri, di Pekanbaru, Pulau Sumatra. "Jual property di tempat ini seperti menjual permen kepada anak-anak."

Negara yang jumlah penduduknya keempat terbesar di dunia memperlihatkan pertumbuhan ekonomi di sejumlah kota di beberapa pulau –seperti Sumatra dan Kalimantan— lebih cepat dari Jawa, termasuk ibukota negara, Jakarta.

Sebuah program transmigrasi yang diperjuangkan oleh mantan Presiden Soeharto pada 1980-an, dikombinasikan dengan tumbunya permintaan kelapa sawit, batu bara dan besi dari China ke pedesaan di provinsi di Indonesia, membuat kota-kota terpencil berkembang sebanyak 4%  lebih cepat dari rata-rata nasional dalam satu dekade terakhir.

Ekspansi China meningkatkan pendapatan penambang dan petani di beberapa daerah terpencil dan sebagian besar Asia, membuat perusahaan seperti Unilever Plc hingga Toyota Motor Corp berbondong-bondong masuk ke wilayah kota tingkat dua di Indonesia untuk memanfaatkan meningkatnya permintaan mereka.

Pada saat yang sama, meningkatkan urbanisasi yang memicu naiknya tekanan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk meningkatkan infrastruktur dan sumber daya alam yang terkait lingkungan.

"Di masa depan, perekonomian bangsa akan didukung oleh kota-kota di luar Jawa," kata Perry Warjiyo, direktur eksekutif bank sentral untuk kebijakan moneter dan penelitian ekonomi, dalam sebuah wawancara. "Hal ini sejalan dengan program pemerintah untuk menyebar pertumbuhan ekonomi ke semua provinsi."

Melampaui Jakarta

Kota-kota kecil dari 150.000 sampai 2 juta jiwa akan membuat conurbations yang besar seperti Jakarta, meningkatkan pangsa pasar dan produk domestik bruto menjadi 37% pada 2030, dari 31% saat ini, demikian McKinsey & Co dalam sebuah laporan September. Saat ini, daerah di sekitar Jakarta masih menyumbang kurang dari 1%  dari 10% pertumbuhan ekonomi negara.

“Pertumbuhan pendapatan kota-kota terpencil akan menguntungkan perusahaan barang konsumen dan perusahaan jasa seperti PT Unilever Indonesia, PT Indofood CBP Sukses Makmur dan PT Telekomunikasi Indonesia,” kata Fadlul Imansyah, Kepala Investasi PT CIMB-Principal Asset Management di Jakarta, yang memiliki asset Rp2,3 triliun (US$240 juta).

“Pertumbuhan yang cepat di daerah di luar Jakarta telah mengubah prioritas perusahaan-perusahaan," kata Soni Wibowo, Direktur PT Bahana TCW Investment, yang mengelola asset sekitar Rp22 triliun. Laba perusahaan seperti ACE Hardware Indonesia dibantu oleh permintaan itu. “Dan  masih ada harapan untuk tumbuh," katanya.

Ledakan penduduk di-kota lapis kedua telah membantu membengkakan kelas menengah. Tujuh juta orang Indonesia di level itu tumbuh setiap tahun selama tujuh tahun terakhir, demikian laporan Bank Dunia 2011.

Pengeluaran pribadi tumbuh 5,4% pada kuartal keempat 2012 dibandingkan dengan tahun sebelumnya, dan kepercayaan konsumen pada Maret mencapai 116,8, tumbuh dibandingkan delapan bulan lalu lalu 115. “Pekanbaru, Pontianak, Karawang, Makassar dan Balikpapan daerah yang akan memimpin pertumbuhan,” McKinsey mengatakan.

"Indeks kepercayaan konsumen di Indonesia sangat tinggi, "kata Destry Damayanti , Kepala Ekonom PT Bank Mandiri di Jakarta."Itulah sebabnya mereka menghabiskan dan menghabiskan."

Penyebaran permintaan konsumen itu jelas menarik investasi dari perusahaan-perusahaan seperti Nestle SA, Toyota dan Unilever, bahkan lebih banyak lagi dari Jawa. Harga rumah dengan empat kamar tidur di kompleks perumahan CitraGarden milik pengembang Ciputra Group di Pekanbaru, misalnya, dijual mulai dari Rp900 juta, sedangkan harga rumah yang sama di proyek Citraland di daerah yang jaraknya 3o kilometer dari Jakarta, Rp685 juta.

Fried Chicken

Di lantai empat mal Ciputra di Jalan Riau, pengusaha perkebunan kelapa sawit Safruddin sedang makan ayam goreng dan sup dari sebuah restoran cepat saji, sementara Volvo-nya sedang diperbaiki di garasi lokal. Pada lantai bawah, outlet Body Shop International Plc, Giordano International Ltd dan merek global lainnya menunjukkan penyebaran kekayaan ke provinsi dalam beberapa tahun terakhir.

Di lantai dasar, sebuah dealer Honda Motor Co menawarkan Freed terbaru, Jazz dan Brio dengan cicilan Rp1,8 juta per bulan, lebih dari besaran rata-rata upah di provinsi tersebut.

"Di Riau sekarang mudah untuk mendapatkan pekerjaan. Itu sebabnya ada begitu banyak pusat perbelanjaan baru," kata Safruddin, 52, yang seperti banyak orang Indonesia yang menggunakan satu nama.

Dari 10 anaknya, dua putra membantu mengelola perkebunan di Bangkinang. Rencananya, untuk anak ketiganya, dia akan membukakan supermarket dan sebuah sekolah bahasa Inggris. "Setidaknya aku tidak perlu membelikannya mobil. Dia bisa membelinya sendiri. "

Minyak, Kayu

Uang dari  minyak kelapa sawit telah mendorong booming Riau bersama industri minyak dan kayu, yang didorong oleh perusahaan seperti PT Chevron Pasific Indonesia, PT Indah Kiat Pulp and Paper dan PT Surya Dumai Industri.  Riau telah menjadi salah satu daerah penghasil minyak sejak cadangan ditemukan pertama kali di sana pada 1930-an.

“Pekanbaru memiliki pertumbuhan tahunan rata-rata 9,8 % selama 10 tahun terakhir  dan akan akan dipertahankan pada 7,3%  hingga 2030,” kata McKinsey. Laporan ini memperkirakan pertumbuhan yang sama untuk daerah yang kaya minyak seperti Balikpapan, Kalimantan Timur, dan Makassar di Sulawesi Selatan. PDB nasional tumbuh pada rata-rata laju tahunan 5,7%  dalam satu dekade hingga 2012.

Dengan banyaknya provinsi di Indonesia di luar Jawa yang bergantung pada minyak, mineral atau pertanian untuk pendapatan, maka keuntungan mereka akan tergantung pada perubahan harga komoditas. Dalam kasus Riau, merosotnya harga kelapa sawit memperlambat laju pembangunan.

Kemerosotan itu terjadi pada 2012 sehingga mengurangi permintaan untuk toko-toko baru dan apartemen untuk sekitar 1.500 unit untuk Pekanbaru, dari sekitar 10.000 pada tahun-tahun sebelumnya, kata Akhyar, yang juga wakil sekretaris Asosiasi Real Estate Indonesia di kota. Dia mengatakan penjualan tahun ini mungkin sekitar 5.000 unit karena permintaan pulih.

Pertumbuhan toko-toko baru dan semi apartemen, membuat pemerintah berusaha untuk menjaganya  dengan  menghabiskan lebih banyak (anggaran) untuk jalan dan pelabuhan. Presiden Yudhoyono berencana untuk membangun 30 kawasan industri baru di seluruh nusantara  yang memiliki 17.000 pulau dan menyiapkan US$125 miliar untuk infrastruktur pada 2025, termasuk US$12 miliar untuk jalan sepanjang 20.000 kilometer, yang sama dengan ukuran berkeliling separuh dunia.

Upaya untuk menyebarkan kemakmuran dari Jawa, rumah bagi 62% dari populasi di Indonesia, dimulai pada zaman penjajahan Belanda dengan dimulainya program transmigrasi yang dirancang untuk memindahkan orang-orang ke pulau-pulau yang jarang penghuni seperti Sumatra, Kalimantan dan Papua. Para pemukim diberi lahan untuk membantu mengembangkan perkebunan dan meningkatkan tingkat pendapatan.

Ketegangan meningkat

Program ini mencapai puncaknya setelah kemerdekaan di bawah Suharto, yang meninggal pada 2008. “Pada 1982-1983, hampir 100.000 keluarga dimukimkan dalam satu tahun,” menurut Bank Dunia.

Setelah 1984, rencana itu ditinjau kembali karena meningkatnya ketegangan antara pendatang (transmigran) dan penduduk setempat serta kekhawatiran munculnya kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh pembukaan hutan untuk perkebunan, tulis laporan bank tersebut.

"Program transmigrasi berhasil dalam menyebarkan orang-orang dari Jawa dan mengangkat kegiatan ekonomi di kota-kota baru," kata Agustinus Prasetyantoko, seorang ekonom Universitas Atmajaya Jakarta. "Tapi itu juga menciptakan konflik."

Migrasi di level tingkat dua --dari desa ke perkotaan - memakan pertumbuhan kota seperti Pekanbaru. Proporsi penduduk Indonesia yang hidup di daerah perkotaan akan meningkat menjadi 71% pada 2030, dari 53%. “Karena sekitar 32 juta orang beralih ke kota-kota,” menurut McKinsey. Pangsa PDB Indonesia yang dihasilkan oleh daerah perkotaan akan mencapai 86%  pada 2030, dari 74%  yang diperkirakan saat ini.

Jutaan Toko

Pendorong utama di balik meningkatnya kekayaan dan kekuasaan dari ibukota regional di Indonesia adalah booming  pemanfaatan sumber daya alam dalam satu dekade. Dalam 12 tahun terakhir, harga minyak sawit naik lebih dari tiga kali lipat, bahkan setelah penurunan 34%  dalam satu tahun terakhir. China menjadi  konsumen terbesar batu bara, tembaga dan emas sebanyak empat kali lipat dalam satu dekade.

"Ada banyak kelas menengah baru bermunculan di Riau karena minyak kelapa sawit," kata Viator Butar-Butar, Wakil Presiden Kamar Dagang dan Industri Riau dan mantan dosen senior ekonomi di Universitas Riau. "Hutan telah berubah menjadi toko-toko. Sekarang, kita sebut Riau tanah satu juta toko. "

Selain jalan raya dari Pekanbaru ke kota Siak, yang berada 100 kilometer di sebelah timur Riau, membuat jalan dihiasi barisan perkebunan kelapa sawit, tanaman monokultur yang menggantikan kawasan rainforest tertua di dunia itu. Garis regimented  berupa pohon kadang-kadang dirusak untuk bangunan perusahaan minyak atau toko penjual makanan minuman dan rokok kretek di pinggir jalan.

PULAU RANTAI

Bahkan dengan meningkatnya investasi publik, jalan sesak dengan truk yang membawa minyak kelapa sawit dan kayu ke pelabuhan dan menghubungkan antar pulau sepanjang 5.271 kilometer – sama dengan jarak dari New York ke Anchorage, Alaska.

"Hal ini sangat tergantung pada infrastruktur,” kata Damayanti di Bank Mandiri. "Jika tidak ada pembangunan infrastruktur dalam dua tahun ke depan, maka saya pikir kita akan punya masalah."

Meningkatnya jumlah penduduk di provinsi seperti Riau, berarti  kekayaan baru dan pengeluaran baru. Secara nasional, penjualan kendaraan naik 23%  menjadi 1,1 juta unit pada tahun lalu, menurut PT Astra International, penjual mobil terbesar dari Toyota dan sepeda motor Honda.

Pasar konsumen yang berkembang menarik perusahaan seperti perusahaan pembuat roti Jepang, PT Nippon Indosari Corpindo, didukung oleh Baking Shikishima Jepang Co, yang membuka pabrik pertama di luar Jawa pada 2011. Perusahaan itu membuka pabrik di Palembang dan Makassar pada Januari dan berencana di Kalimantan pada tahun ini.

"Sebelum kami memutuskan untuk membangun pabrik baru di luar Jawa, kita melihat bagaimana perekonomian di sana," kata juru bicara Stephen Orlando, yang mengharapkan penjualannya meningkat setidaknya 30%  pada tahun ini. "Permintaan di luar Jawa tinggi."

Sementara itu, kota-kota di yang daerah terus berkembang memicu tibanya migran lain. Akhyar, penjual real-estate di Pekanbaru, mengatakan pembeli terbanyak orang yang berasal dari Jawa dan provinsi lainnya. Penduduk Siak  kini telah berkembang menjadi lebih dari 420.000 orang dari 200.000 pada 2000, berkat masuknya orang-orang dari Jawa, Sumatra Barat, Aceh dan provinsi lainnya, kata Syafrilenti, Asisten Bupati untuk Pembangunan dan Ekonomi, yang juga menggunakan satu nama. "Mereka seperti ada semut ada gula," katanya. (msb)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Sumber : Bloomberg/Martin Sihombing
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper