Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ORANG KAYA AS: 'Keturunan' Rockfeller Dihukum Karena Membunuh

BISNIS.COM, LOS ANGELES--Seorang pria kelahiran Jerman yang selamaa bertahun-tahun memalsukan jatidirinya sebagai keturunan orang kaya Amerika Serikat, Rockefeller, Rabu, dijatuhi hukuman atas pembunuhan yang dilakukannya terhadap putra seorang perempuan

BISNIS.COM, LOS ANGELES--Seorang pria kelahiran Jerman yang selamaa bertahun-tahun memalsukan jatidirinya sebagai keturunan orang kaya Amerika Serikat, Rockefeller, Rabu, dijatuhi hukuman atas pembunuhan yang dilakukannya terhadap putra seorang perempuan pemilik tanah di California.

Pembunuhan itu terjadi pada tahun 1985, jasad korban ditemukan sepuluh tahun kemudian, terkubur di halaman belakang sebuah rumah di Los Angeles.

Juri pada Pengadilan Tinggi Los Angeles berunding kurang dari satu hari untuk memberi putusan bersalah terhadap Christian Karl Gerhartsreister, terdakwa berusia 52 tahun itu, setelah peradilan sensasional selama sebulan.

Gerhartsreiter, yang selama bertahun-tahun hidup memakai nama samaran, antara lain sebagai Carl Rockefeller, hanya memberi reaksi singkat ketika panitera membacakan putusan juri.

Ia akan menghadapi hukuman penjara 27 tahun hingga maksimal hukuman seumur hidup, dalam vonis pada Juni mendatang.

Jasad korban John Sohus (27) ditemukan pada tahun 1994, terkubur di halaman belakang rumah yang ditinggali bersama isterinya Linda, di San Marino, pinggiran Los Angeles.

John dan Linda dilaporkan hilang pada 1984, sedangkan Gerhartsreiter adalah penyewa rumah-tamu di properti milik ibu John. Saat itu terdakwa mengaku sebagai seorang ningrat Inggris bernama Christian Chichester.

Seiring berjalannya waktu, jasad John ditemukan oleh pekerja yang menggali tempat tersebut untuk membuat kolam renang bagi pemilik baru lahan tersebut.

Pada waktu itu Gerhartsreiter muncul di Pantai Timur dengan memakai nama lain.

Linda menghilang, dan ia diduga juga meninggal dan jasadnya belum ditemukan.

Nyawa Gerhartstreiter rangkap, ia ditangkap pada 2008 karena menculik anak gadisnya sendiri di Boston, setelah perceraian yang menyakitkan den kedoknya terkuak setelah 16 tahun mengaku sebagai keturunan dari keluarga besar orang kaya AS, Rockefeller, dan menikmati pergaulan dengan kalangan papan atas.

"Siapakah Carl Rockefeller?" Ia dihukum pada 2009 atas penculikan terhadap anak gadisnya, dengan hukuman penjara selama empat tahun di Massachussettes, dan pihak berwajib di Los Angeles juga melemparkan tuduhan atas pembunuhan terhadap John Sohus.

Gerhartsreiter datang ke AS sebagai mahasiswa asal Jerman pada 1970-an, dan perbuatannya telah menyedot perhatian sampai diangkat ke layar perak dalam sebuah film berjudul "Who Is Carl Rockefeller" pada 2010.

Ketika berbicara di luar pengadilan para juri merasa yakin ia bersalah dengan melihat bukti-bukti termasuk kantong-kantong yang dipakai untuk membungkus jasad John Sohus --yang dimutilasi.

Kantong itu berlogo sekolah tempat terdakwa menimba ilmu, yaitu di Universitas Southern California dan Universitas Wisconsin Milwaukee.

Para juri juga terpengaruh oleh sikap Gerhartsreiter setelah pembunuhan, ia melintasi negeri itu dengan mengubah jatidirinya.

"Pria ini memperdaya banyak orang selama bertahun-tahun dan kita jadi cemas apakah ini tipu dayanya yang terakhir," kata deputi Kejaksaan wilayah Los Angeles, Habib Balian.

Pembelanya, Jeffrey Denner yang memberikan sanggahan bahwa Linda Sohus yang membunuh suaminya, mengatakan akan naik banding.

Denner membela mati-matian bahwa Gerhartsreiter tidak mempunyai riwayat kekerasan melainkan hanya kejahatan penipuan remeh, mengaku masalah ini menjadi makin sulit karena kliennya "bukan pria yang bisa disukai".

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Martin Sihombing
Sumber : Antara/Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper