Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BURSA ASIA: Saham Memperlihatkan Geliat yang Positif

BISNIS.COM, JAKARTA--Saham Asia naik. Kenaikan ini tertinggi dari ukuran patokan ekuitas regional. Saham produsen komoditas paling menguat sebelum keluarnya laporan perdagangan China –ekonomi terbesar kedua— yang menguat.

BISNIS.COM, JAKARTA--Saham Asia naik. Kenaikan ini tertinggi dari ukuran patokan ekuitas regional. Saham produsen komoditas paling menguat sebelum keluarnya laporan perdagangan China –ekonomi terbesar kedua— yang menguat.

Saham  BHP Billiton Ltd (BHP), perusahaan tambang terbesar di dunia, naik 2,6% untuk hari keempat di Sydney, ini merupakan hasil terbaik dan terpanjang dalam dua bulan terakhir ini. Bilabong International Ltd (BBG) merosot 27% setelah pihak perusahaan pembuat surfwear dari Australia ini mengatakan akan mengadakan pembicaraan dengan pihak manajemen Sycmore Partners soal kesepakatan A$287 juta atau US$300 juta. Cosmo Oil Co melonjak 8,6% di Tokyo setelah suratkabar Nikkei melaporkan bahwa refiner meningkat 50%.

MSCI Asia Pacific Index (MXAP) menguat 0,5%  menjadi 135,46 pada 09:53 di Tokyo, sebelum pasar di China dan Hong Kong dibuka. Ukuran ini menuju kemenangan beruntun terpanjang dalam tujuh minggu. Indeks itu naik karena spekulasi Jepang akan melepaskan stimulus dan di tengah tanda-tanda ekonomi AS sudah mulai pulih.

Nikkei 225 Stock Average (NKY) naik 0,8%, indeks Australia S & P / ASX 200 tergelincir 0,1% dan bursa Korea Selatan Kospi Indeks naik 0,7%. Index Selandia Baru NZX 50 naik 0,4%.

"Ekor risiko telah hilang dan yang memberikan Anda optimisme ketika Anda melihat angka pertumbuhan," kata Tim Schroeders , yang membantu mengelola US$1 miliar pada Pengana Capital Ltd di Melbourne. "Ada alasan untuk optimis, tetapi jangan terlalu maju dari diri Anda sendiri. Transisi di bawah kepemimpinan baru di China berlangsung dengan baik."

Perdana Menteri China Li Keqiang, yang menggantikan Wen Jiabao bulan lalu dalam transisi kepemimpinan dalam  satu dekade, telah mengisyaratkan pemerintah akan mengambil langkah-langkah tahun ini untuk melonggarkan kontrol negara terhadap suku bunga sebagai bagian dari upaya untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi. Impor diperkirakan akan pulih setelah turun 15% pada Februari. (msb)

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper