BISNIS.COM, JAKARTA--Mantan Pangdam Diponegoro TNI AD Mayjen Hardiono Saroso mengatakan dirinya bertanggung jawab penuh atas insiden penyerangan Lapas Cebongan yang diduga dilakukan oleh 11 anggota Kopassus.
"Tanggung jawab, tanggung jawab, tanggung jawab. Jadi semua yang terjadi itu yang terjadi tanggung jawab saya," katanya di sela acara olahraga bersama anggota TNI AD di Lapangan Monas, Selasa (9/4).
Hardiono mengatakan saat ini KSAD Jenderal Pramono Edhie sedang mengevaluasi insiden yang menewaskan 4 tahanan tersebut, termasuk kinerja dirinya sebagai pemimpin komando AD wilayah tersebut.
Sejak kemarin (8/4), Hardiono dipindahtugaskan menjadi staf khusus di Mabes TNI AD, KSAD, dirinya mengaku belum mengetahui tugas pokok yang akan dilaksanakan. "Bantu-bantu Pak KSAD. Tidak tahu [tugas], tanya Pak KSAD soal itu," katanya.
Mutasi tersebut, lanjutnya, adalah hal yang biasa bagi perwira TNI AD.
Hardiono memaparkan jabatan sebagai Pangdam Diponegoro adalah masa tugas paling lama bagi dirinya sebelum biasanya hanya memegang jabatan lain selama sekitar 7--9 bulan.
(Faa)