Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA MINYAK: Kembali Jatuh Terpukul Situasi Ekonomi AS

BISNIS.COM, LONDON-- Harga minyak global turun lagi pada Jumat karena para pedagang menunggu data kunci di tengah-tengah kekhawatiran yang sedang berlangsung seputar ekonomi AS dan membanjirnya pasokan di negara konsumen minyak mentah utama dunia. Minyak

BISNIS.COM, LONDON-- Harga minyak global turun lagi pada Jumat karena para pedagang menunggu data kunci di tengah-tengah kekhawatiran yang sedang berlangsung seputar ekonomi AS dan membanjirnya pasokan di negara konsumen minyak mentah utama dunia.

Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Mei turun 37 sen menjadi US$105,97  per barel sesaat setelah tengah hari di London.

Kontrak utama New York, West Texas Intermediate (WTI) minyak mentah light sweet untuk penyerahan Mei turun 36 sen ke posisi US$92,90  per barel.

Minyak mentah berjangka telah merosot pada Kamis menyusul lonjakan tak terduga dalam klaim pengangguran di AS dan setelah langkah-langkah stimulus agresif dari Bank Jepang.

Brent merosot ke posisi terendah lima bulan di US$105,29, sementara minyak mentah New York pada posisi US$92,15.

Pada Jumat, semua mata akan tertuju pada laporan "non-farm payrolls" (NFP) yang dijadwalkan akan dirilis pada pukul 13.30 waktu setempat.

"Ekspektasi telah diperkecil menjelang publikasi tersebut, sehingga setiap kejutan positif akan memberikan dukungan bagi harga minyak," kata analis Commerzbank, Carsten Fritsch.

Data NFP sangat penting bagi pasar keuangan internasional karena memberikan petunjuk penting tentang kesehatan ekonomi terbesar dunia.

Departemen Tenaga Kerja AS akan merilis pekerjaan dan angka pengangguran pada Jumat. Sebagian besar analis telah memproyeksikan pertumbuhan 192.000 di Maret, turun dari Februari lonjakan 236.000.

Tingkat pengangguran diperkirakan akan tetap di 7,7%  untuk ke dua bulan berturut. Pada Kamis, data resmi menunjukkan klaim baru untuk tunjangan pengangguran mencapai 385.000 dalam pekan yang berakhir 30 Maret naik 28.000 dari minggu sebelumnya. Analis telah memperkirakan klaim turun.

Harga minyak mentah juga di bawah tekanan minggu ini didukung adanya kekhawatiran atas pasokan berlimpah AS.

Harga telah menurun sekitar US$3  per barel pada Rabu setelah Administrasi Informasi Energi AS mengungkapkan bahwa cadangan minyak mentah AS naik 2,7 juta barel menjadi 388,6 juta barel. Angka itu hampir dua kali lipat ekspektasi pasar untuk kenaikan 1,5 juta barel.

Berita itu juga mengirim harga saham ke level tertinggi sejak Juli 1990. Naiknya persediaan AS sinyal melemahnya permintaan dan cenderung menekan harga.

Selain itu penutupan sebuah pipa minyak Pegassus ExonMobil di Arkansas, yang menyalurkan 95.000 barel per hari, juga telah memicu kekhawatiran penumpukan stok di Cushing, Oklahoma, yang merupakan titik kunci pengiriman.(msb)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Martin Sihombing
Editor : Others
Sumber : Antara/AFP
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper