BISNIS.COM, NEW YORK—Organisasi Negara-Negara Eksportir Minyak (OPEC) pada Rabu (3/4/2013) mengatakan China akan menggantikan Amerika Serikat (AS) sebagai eksportir minyak mentah terbesar di dunia pada 2014.
Kapasitas penyulingan minyak mentah yang terus meningkat di China telah menggenjot permintaan minyak dari luar negeri, sedangkan pemanfaatan minyak dan gas serpih di AS telah mengurangi permintaan akan minyak luar negeri.
OPEC memprediksi China akan melampaui impor minyak sebanyak 6 juta barel per hari pada akhir tahun ini, sedangkan impor AS turun menjadi di bawah jumlah tersebut pada 2014. Adapun berdasarkan Administrasi Informasi Energi AS, impor turun 21% pada tahun lalu.
“Orang-orang telah mengantisipasi ini. Pemimpin tinggi China, terutama dari pihak militer, sangat khawatir akan keterantungan impor energi,” kata Michael Lynch, presiden Riset Energi dan Ekonomi Strategis.
OPEC mengatakan impor minyak China naik 1,3% pada Desember 2012 menjadi 5,57 juta barel per hari. Untuk tahun ini, OPEC memprediksi 60% kebutuhan minyak China dipenuhi lewat impor.
Berdasarkan data Administrasi Informasi Energi AS, negara ini mempreduksi 84% kebutuhan energinya pada tahun lalu setelah berhasil mengembangkan sistem pengeboran minyak dan gas yang terperangkap dalam bentuk batu di bawah tanah. (msb)
