BISNIS.COM, BALIKPAPAN--Pemerintah Kota Balikpapan menganggarkan dana sebesar Rp1 miliar untuk program bedah rumah tahun ini guna menyasar 20 rumah yang persyaratan penerimanya akan diperbarui.
Kepala Dinas Tata Kota dan Permukiman (DTKP) Kota Balikpapan Muhaimin mengatakan pembaruan persyaratan tersebut masih dirancang oleh tim dari DTKP dengan tujuan untuk meningkatkan rasio ketepatan program kepada masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Salah satu syarat yang pasti akan termasuk yakni kepemilikan tanah yang di atasnya terbangun rumah tersebut harus atas nama penerima manfaat bedah rumah.
“Karena kalau tanahnya sewa, ya tidak akan tepat sasaran. Bedah rumah ini tujuannya untuk menstimulan MBR agar mau untuk meningkatkan kualitas hidupnya,” ujarnya, Jumat (22/3/2013).
Dia mengakui program ini agak sedikit terlambat dari jadwal karena sempat ada kesalahan nomenklatur dalam pengisian anggaran.
Program yang seharusnya masuk dalam pengadaan barang dan jasa tersebut sebelumnya dimasukkan dalam anggaran belanja modal.
Akibat kesalahan tersebut, seharusnya program baru bisa dijalankan setelah APBD Perubahan disahkan.
Namun, pihaknya telah memeroleh kesepakatan dari DPRD Kota Balikpapan untuk dapat memulai program bedah rumah kendati APBD Perubahan belum dibahas.
Selain dari anggaran Pemkot Balikpapan, program ini juga mendapatkan bantuan dari Pemprov Kaltim.
Karena hanya bertugas sebagai tim pendamping yang menentukan rumah penerima, Muhaimin mengaku tidak mengetahui anggaran yang diterima dari Pemprov Kaltim. Perkiraan dana yang dibutuhkan untuk satu unit rumah adalah sekitar Rp45 juta.
Rencananya, pada program bedah rumah mendatang pihaknya akan mengajukan usulan bantuan pendanaan kepada Kementerian Perumahan Rakyat.
Namun, dia belum bisa menyebutkan besaran usulan anggaran tersebut.
Pemkot Balikpapan sudah menggulirkan program bedah rumah sejak 2008. Muhaimin mengatakan pada 2011 terdapat total 50 penerima manfaat dari bedah rumah ini dengan anggaran yang berasal dari pemerintah kota dan pemerintah provinsi.
Adapun pada 2012, terdapat 88 penerima manfaat bedah rumah yang anggarannya juga berasal dari sumber yang sama.
Program bedah rumah ini ditujukan untuk memberikan stimulan bagi para pemilik rumah yang belum memenuhi persyaratan kelayakan seperti ketiadaan sanitasi, bahan pembangun rumah hingga strukturnya.
Pembangunan rumah akan dilakukan hanya pada bagian inti sehingga nantinya bisa dilanjutkan oleh masing-masing pemilik rumah. (wde)
