BISNIS.COM, WASHINGTON--Dugaan persekongkolan pembunuhan terhadap Capriles yang dituduhkan Pejabat Presiden Venezuela Maduro dibantah Pemerintah AS.
Amerika Serikat pada Senin tegas membantah bahwa pihaknya terlibat dalam persekongkolan melawan pemimpin oposisi Venezuela Henrique Capriles menjelang pemilihan presiden 14 April.
"Biar saya katakan di sini sangat jelas ... Amerika Serikat tegas menolak tuduhan keterlibatan pemerintah AS dalam persekongkolan untuk mengacaukan pemerintah Venezuela atau untuk menyakiti siapa pun di Venezuela," kata Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Victoria Nuland.
Capriles, yang mengalahkan (mendiang) presiden Hugo Chavez pada pemilu Oktober lalu, mencalonkan diri dalam pemilu mendatang melawan Wakil Presiden Nicolas Maduro, penerus yang dipilih oleh Chavez.
Maduro mengatakan kepada stasiun televisi swasta Televen pada akhir pekan bahwa persekongkolan yang direncanakan AS bertujuan untuk "menyalahkan pemerintah" dalam rangka menyerang dan "menciptakan kekacauan di Venezuela." Dia menuduh CIA dan Pentagon, serta mantan diplomat AS Roger Noriega dan Otto Reich, yang juga menjabat sebagai duta besar AS untuk Venezuela, terlibat dalam perencanaan.
Maduro juga menduga kelompok oposisi terlibat, dan dia bersumpah bahwa pemerintahnya akan memberikan "perlindungan bagi semua calon presiden," dan khususnya kepada Capriles.
Tetapi Capriles, gubernur Negara Bagian Miranda, menjelaskan di Twitter bahwa Maduro yang akan menjadi penyebab "apa pun yang terjadi." Washington dan Caracas telah memiliki hubungan diplomatik yang tegang sejak Chavez pertama berkuasa pada tahun 1999. Mereka tidak memiliki duta besar di masing-masing ibu kota negara sejak 2010.